Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Daya Tarik Wisata "Onsen" Air Panas Belerang Tomohon

12 November 2024   09:07 Diperbarui: 12 November 2024   11:32 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedestrian yang apik (Dok. Pribadi) 

Konon, untuk memasuki objek wisata ini, pengunjung wajib membayar tiket masuk sebesar Rp. 25.000,- per orang. Namun, karena masih pagi dan tidak ada penjaga, kami masuk dengan gratis.

Tulisan Objek Wisata Air Panas Belerang Memudar (Dok. Pribadi) 
Tulisan Objek Wisata Air Panas Belerang Memudar (Dok. Pribadi) 

Begitu keluar dari mobil, sejauh mata memandang, kami disuguhkan pada suasana mirip di Jepang. Kolam air panas belerang yang luas dan dikelilingi pohon pinus, telah ditata rapih dengan pedestrian yang memudahkan pengunjung untuk keliling.

Saat itu, saya dan tamu dari Jakarta, tidak langsung menuju jembatan. Tetapi, kami langsung mengarah ke pinggir kolam yang berbatuan.

Jembatan membelah kolam sulfur (Dok. Pribadi)
Jembatan membelah kolam sulfur (Dok. Pribadi)

Tujuannya mengecek apakah air kolam yang berwana seperti susu itu panas atau tidak. Sedikit berjalan turun dari tempat parkir, teman saya mencoba membasahi tangannya dengan air.

"Hangat rasanya. Tapi kalau yang dekat letupan air ini, airnya panas. Batunya juga panas," kata Fery sambil mengibaskan tangannya karena panas.

Lumpur Panas (Dok. Pribadi)
Lumpur Panas (Dok. Pribadi)

Rupanya, jika melihat adanya letupan air di pinggir kolam, itu tandanya sumber air panas. Tanda lainnya suara berdesis yang keluar dari celah-celah batu dan dibarengi semburan uap yang kalau kena di tangan terasa panas.

"Hati-hati Lumpur Panas" begitu tanda peringatan bagi wisatawan yang ditulis dan diletakkan di sekitar kolam-kolam berisi lumpur sulfur panas dengan bau belerang yang kadang menyengat hidung.

Dari pinggir kolam, kami bergerak menuju pedestrian yang berpagar kayu dengan model ala "Jepang" untuk mengelilingi kolam sulfur. Di atas jembatan inilah, kami sempat berfoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun