Setelah puas bermain dengan ikan-ikan di dermaga, saya berjalan menuju ke Kampung Wisata Arborek. Saat memasuki lorong pintu masuk kampung, saya disambut dengan banyaknya informasi yang tertata rapi dan berbingkai ukiran kayu khas etnik Papua. Aneka informasi itu tersurat pula dalam bahasa Inggris.
Bersanding dengan tulisan itu, saya membaca semacam tata tertib bagi setiap pengunjung. "Dilarang buang sampah di laut. Dilarang melompat dari jetti (dermaga). Dilarang menginjak karang. Dilarang berenang di dekat speedboat. Dilarang menyentuh binatang liar dengan sembarangan".
"Masyarakat di kampung Arborek sudah mengerti bahwa kampungnya ini banyak dikunjungi wisatawan mancanegara untuk snorkeling dan diving. Keindahan dan kebersihan alam bawah laut menjadi daya tarik wisatawan untuk datang. Juga indahnya panorama alam saat terbit dan tenggelamnya matahari, juga memikat wisatawan untuk menginap di kampung ini. Yah nggak heran di sini tersedia homestay" cerita Pak Samuel Korwa, saat kami berkumpul makan siang di salah satu pondok milik warga kampung.
"Warga Arborek sudah terbiasa dengan menjaga kebersihan lingkungan. Baik di pinggir pantai, di halaman rumah, maupun sepanjang jalan kampung. Seminggu sekali mereka melakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah-sampah yang ditinggal oleh wisatawan" lanjut Pak Sam sambil mencocol ikan gorengnya ke dalam mangkok rica.
Siang itu, karena perut sudah keroncongan, kami makan dengan lahapnya. Sambil makan, saya menatap indahnya laut biru dan pantai pasir putih yang bersih. Oh ya, sebelum santap siang, kami mengelilingi pulau dengan jalan kaki (tak ada kendaraan di pulau ini). Kesan saya pulau ini memang dirawat dengan baik dan rumah-rumah yang dipakai untuk homestay meski terbuat dari bahan sederhana tapi sangat asri dan terjaga bersih.
Slogan "Saya senang karena bersih", lama kelamaan membuka hati dan pikiran saya bahwa mengapa banyak orang tertarik berwisata ke Kepulauan Raja Ampat. Tak lain, karena perairan laut Raja Ampat bebas dari sampah.
Tak hanya lautnya terjamin bening dan bergradasi biru, hijau, tosca dan putih, tetapi kepedulian warga kampung Arborek yang memiliki budaya bersih dan mampu menjaga laut bebas dari sampah plastik.
Saya dan rombongan tak menyia-nyiakan waktu di Arborek untuk berfoto dengan latar belakang homestay yang menjorok ke laut. Di bawah pondok, terhampar pasir putih seputih dan selembut tepung.