Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyusuri Hutan Mangrove di Pantai Mor

3 Januari 2017   20:21 Diperbarui: 3 Januari 2017   20:42 1900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid di dekat Makam Syekh Abdullah Mudzakir

Air laut coklat, abrasi? (dokpri)
Air laut coklat, abrasi? (dokpri)
Tak hanya memberdayakan hutan mangrove dan Makam Syekh Abdullah Mudzakir, sebagai objek wisata, wisatawan juga disuguhi rumah makan terapung dengan aneka macam makanan seafood. Bahkan kata motoris perahu, pengunjung bisa mainan dengan perahu bebek air, jetsky dan banana boats. Sayang fasilitas itu sudah rusak dan tak berfungsi lagi.

Rasa penasaran saya terhadap Wisata bahari Pantai Mor terobati dengan catatan kurang seru. Mengapa? Karena fasilitas wisatanya kurang dipelihara dengan baik.

Papan nama yang agak usang (dokpri)
Papan nama yang agak usang (dokpri)
Oh ya di perahu yang kami tumpangi hanya ada satu baju pelampung, padahal jumlah kami ada 13 orang. Untung, kami semua tiba dengan selamat meski saat pulang hujan turun dengan lebat. Gelombang air laut sempat menggoyang perahu sehingga kami sempat was-was.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun