Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

SDGs dan Kesetaraan Gender: Perspektif Global dan Lokal

17 Desember 2023   06:05 Diperbarui: 17 Desember 2023   06:15 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: jawapos.com

Kedua, kesetaraan gender dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat. Perempuan memiliki peran penting dalam kesehatan keluarga dan masyarakat. Kesetaraan gender dapat membantu perempuan mengakses layanan kesehatan yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kesehatan mereka dan anak-anak mereka.

Ketiga, kesetaraan gender dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perempuan merupakan tenaga kerja yang potensial. Kesetaraan gender dapat membantu perempuan berpartisipasi penuh dalam ekonomi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Keempat, kesetaraan gender dapat membantu mengurangi konflik dan kekerasan. Perempuan sering menjadi korban kekerasan, baik dalam konteks rumah tangga maupun konflik bersenjata. Kesetaraan gender dapat membantu mencegah kekerasan terhadap perempuan, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih damai.

Tantangan dan Upaya dalam Mencapai Kesetaraan Gender

Meskipun terdapat kemajuan yang signifikan dalam pencapaian kesetaraan gender, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

  • Diskriminasi gender. Masih banyak bentuk diskriminasi gender yang terjadi di berbagai negara, baik di tingkat formal maupun informal. Diskriminasi gender dapat menghambat perempuan untuk mengakses hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki.
  • Peran gender. Peran gender yang kaku dapat membatasi pilihan dan peluang perempuan. Perempuan sering diharapkan untuk berperan sebagai ibu dan istri, sedangkan laki-laki diharapkan untuk berperan sebagai pencari nafkah. Hal ini dapat menghambat perempuan untuk mengejar pendidikan, pekerjaan, dan karier.
  • Kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah serius yang dapat menghambat kesetaraan gender. Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi di berbagai tempat, mulai dari rumah tangga hingga masyarakat luas.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender. Upaya-upaya tersebut antara lain:

  • Perubahan kebijakan. Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung kesetaraan gender. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat mencakup pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan partisipasi politik.
  • Pendidikan. Pendidikan merupakan kunci untuk mengubah persepsi dan perilaku masyarakat tentang kesetaraan gender. Pendidikan dapat membantu perempuan dan laki-laki untuk memahami pentingnya kesetaraan gender.
  • Pemberdayaan perempuan. Perempuan perlu diberdayakan untuk dapat mencapai potensi mereka secara penuh. Pemberdayaan perempuan

Perspektif Global

Pada tingkat global, terdapat kemajuan yang signifikan dalam pencapaian kesetaraan gender dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, angka partisipasi perempuan di pendidikan dan pekerjaan meningkat, dan angka kekerasan terhadap perempuan menurun.

Salah satu contoh kemajuan yang signifikan adalah meningkatnya angka partisipasi perempuan di pendidikan. Pada tahun 2018, angka partisipasi perempuan di pendidikan dasar dan menengah telah mencapai 90,5% di seluruh dunia. Angka ini meningkat dari 73,6% pada tahun 2000.

Kenaikan angka partisipasi perempuan di pendidikan memiliki implikasi yang positif bagi pembangunan berkelanjutan. Perempuan yang berpendidikan lebih tinggi memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Contoh kemajuan lainnya adalah menurunnya angka kekerasan terhadap perempuan. Pada tahun 2018, diperkirakan 35% perempuan di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual oleh pasangannya. Angka ini menurun dari 42% pada tahun 2000.

Penurunan angka kekerasan terhadap perempuan merupakan hasil dari berbagai upaya, termasuk perubahan kebijakan, edukasi masyarakat, dan pemberdayaan perempuan.

Meskipun terdapat kemajuan yang signifikan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai kesetaraan gender yang nyata. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

  • Diskriminasi gender. Masih banyak bentuk diskriminasi gender yang terjadi di berbagai negara, baik di tingkat formal maupun informal. Diskriminasi gender dapat menghambat perempuan untuk mengakses hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki.
  • Peran gender. Peran gender yang kaku dapat membatasi pilihan dan peluang perempuan. Perempuan sering diharapkan untuk berperan sebagai ibu dan istri, sedangkan laki-laki diharapkan untuk berperan sebagai pencari nafkah. Hal ini dapat menghambat perempuan untuk mengejar pendidikan, pekerjaan, dan karier.
  • Kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah serius yang dapat menghambat kesetaraan gender. Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi di berbagai tempat, mulai dari rumah tangga hingga masyarakat luas.

Perspektif Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun