Suatu hari, ada seorang mahasiswa bernama Andi yang sedang duduk di bangku kuliah. Andi berasal dari keluarga sederhana, dan dia harus bekerja sambil kuliah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Andi sering makan di warung makan sederhana dekat kampus. Warung itu bernama "Warung Cut Ngoh", dan dikelola oleh seorang ibu yang sudah berumur. Ibu itu bernama Cut Ngoh, dan dia dikenal sebagai orang yang baik hati.
Suatu hari, Andi sedang kehabisan uang, dan belum ada kiriman dari orang tua. Dia merasa malu untuk kasbon lagi, tetapi dia tidak punya pilihan lain.
Andi pun memberanikan diri untuk kasbon ke warung Cut Ngoh. Ibu Cut Ngoh tersenyum dan berkata, "Nggak apa-apa, Nak. Lagian, kamu sering makan di sini. Jadi, sudah seperti anak sendiri."
Andi merasa terharu dan bersyukur atas kebaikan hati ibu Cut Ngoh. Dia merasa seperti mendapat keluarga baru di warung itu.
Andi pun sering makan di warung Cut Ngoh. Ibu Cut Ngoh selalu menyambutnya dengan hangat, dan selalu menanyakan kabarnya. Andi merasa nyaman dan betah di warung itu.
Sampai akhirnya, Andi lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Dia pun tidak lagi sering makan di warung Cut Ngoh.
Suatu hari, Andi kembali ke warung Cut Ngoh. Dia ingin mengucapkan terima kasih atas kebaikan hati ibu Cut Ngoh.
Andi pun masuk ke dalam warung, dan disambut oleh ibu Cut Ngoh. Ibu Cut Ngoh tersenyum dan berkata, "Nak Andi, apa kabar?"
Andi pun tersenyum dan berkata, "Kabar saya baik, Bu. Terima kasih sudah selalu membantu saya."