Mohon tunggu...
Lora
Lora Mohon Tunggu... -

Membaca membuat pintar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Agama, Kitab Suci dan Politik di Satukan untuk Membidik Ahok

15 November 2016   05:56 Diperbarui: 4 April 2017   16:41 3847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpolitik itu harus santun dan selalu menggunakan etika yang baik," sebuah pendapat dari sesama penikmat politik, di sisi lain pendapat yang mengatakan "mana ada politik yang santun," ternyata jumlahnya lebih banyak,bahkan di tambah dengan kalimat "politik bisa menghalalkan segala cara. Pertanyaan penting dalam suatu diskusi adalah "apakah halal jika berpolitik dengan menjual, menukarkan atau menggunakan ayat-ayat kitab suci Agama apapun.? satu jawaban adalah : Jelas tidak halal, karena di saat ini anda menggunakan ayat tersebut dan di lain waktu anda meninggalkan ayat tersebut.jika ingin menjadi halal, pergunakanlah seterusnya ayat-ayat dalam kitab Suci tersebut,jangan jika anda membutuhkan saja mempergunakanya.!

Saya sangat tertegun dengan jawaban dari seorang narasumber yang saya sebut lebih objektif dalam memberikan pendapat tentang pengetahuan Agama Islam, saya berguman, berani beraninya si narasumber mengatakan perbuatan itu adalah "haram.' saya melanjutkan dengan pertanyaan." dalam konteks politik apakah bisa seorang ulama menyelipkan religi esensi ayat Suci di saat terdesak dalam hal menjawab satu persoaalan,.?

Anda tidak akan terdesak bila memberikan wawasan yang luas sebelum si penanya memberikan pertanyaan.karena fungsi pemuka-pemuka agama atau ulama adalah memberikan wawasan yang baik.bukan setalah terjadi polemik lalu menjual dan menukarkan ayat.

Sebagaimana firman-Nya: “Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu.” (QS. At-Taubah, 9:9).

Janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah. Dan bertaqwalah hanya kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah, 2: 41)

Dalam tafsir Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, Firman Allah Swt pada ayat dimaksud dalam rangka mencela kaum musyrikin dan memotivasi kaum muslimin untuk memerangi mereka. “Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit.” yang di maksud adalah telah menukar antara mengikuti ayat-ayat Allah dengan perkara dunia yang melalaikan.

Imam Al-Qurthubi mengemukakan, “Ada yang mengatakan bahwa mereka mengganti Alquran dengan harta benda dengan kemewahan dunia.”(materi.)

Firman-Nya: “Lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.” Imam Al-Qurthubi mengatakan, maksudnya adalah berpaling atau menghalangi dari jalan Allah.

Point penting Organisasi Keagamaan dan Ulama.

Saya berfikir,di sini seharusnya organisasi keagamaan bisa menjadi penjaga etika dan kesantunan masyarakat secara keseluruhan, pertama karena label yang sudah tertanam adalah label organisasi Agama, maka menjadi sangat rancu jika tidak menularkan atau tidak mengajarkan tentang kebaikan, atau ajakan menuju kebaikan.(point dakwah kebaikan, bukan permusuhan,dan di dalamnya terdapat ulama sebagai pengantar kedamaian.)

kedua, tujuan di bentuknya organisasi-organisasi keagamaan tersebut tentu sudah sangat jelas,untuk mengayomi masyarakat.(menghentikan pertikaian,mengedepankan toleransi,dsbnya.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun