Nama Penulis : Lolona O.K Tumangger
Nama Penulis Kedua : Helena Turnip M.Pd
A.Konsep dan Teori Administrasi
1.Teori Administrasi
Slamet Wijaya Atmosudarmo (1961) mengemukakan bawa pengertian administrasi dapat ditinjau dari sudut :
*Institusional, yaitu administrasi adalah keseluruhan orang atau kelompok orang-orang sebagai suatu kesatuan menjalankan proses kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
*Administrasi Fungsional, merupakan suatu bentuk kegiatan / tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang bersifat melihat kedepan
*Administrasi sebagai proses, yaitu keseluruhan proses yang berupa kegiatan-kegiatan, pemikiran-pemikiran, pengaturan-pengaturan sejak dari penentuan penentuan tujuan sampai penyelenggaraan sehingga tercapai tujuan tersebut. (The Liang Gie, 1983:62)
Jadi administrasi adalah rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk menjalankan roda sebuah usaha dan misi sebuah organisasi agar terlaksana, untuk mencapai suatu usaha dengan suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan untuk dicapai.
2.Hubungan Ilmu Administrasi Pendidikan dalam Ilmu Pengetahuan
Sondang P. Siagian, seorang ahli yang memberikan pendapat bahwa : membedakan karakteristik dari ilmu-ilmu eksakta mempunyai karakteristik utama yaitu, bahwa keseluruhan prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalilnya berlaku universal dan dapat diterapkan melalui proses adopsi, karena prisnsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalil tersebut tersebut tidak mengenal batas waktu dan tempat.
Menurut sifatnya ilmu administrasi oleh The Liang Gie terbagi atas tiga bidang pokok yang menjadi garapannya diantaranya :
1.Administrasi dalam negara
2.Administrasi di dalam perusahaan
3.Administrasi di tengah -- tengah kemasyarakatan
Paradigma administrasi pendidikan dalam sisitem otonomi pemerintahan sesuai UU Nomor 22 Tahun 1999 mengenai bagian dari administrasi negara sebagai terapan dari sosiologi, psikologi, antrophologi, politik, dan ekonomi.
Beberapa yang menjadi kisi-kisi dalam kajian administrasi pendidikan, diantaranya adalah :
1.Profesionalisasi jabatan pendidikan
2.Masalah pendidikan dalam pembangunan
3.Pendidikan sebagai suatu sistem
4.Model, metode, dan proses perencanaan pendidikan
5.Landasan kekuasaan administrasi pendidikan
6.Masalah pemenuhan biaya dan prioritas program pendidikan
7.Konsep, kriteria, variabel dan produktivitas pendidikan
B.Konsep dan Teori Administrasi Pendidikan
1.Pengertian dan Dasar Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan seringkali diartikan secara sempit sebagai semata-mata kegiatan ketatausahaan seperti menyelenggarakan saling mengirim surat , menendalikan dan menulis pemasukan, simpanan, menyertakan fakta kegiatan, membuat laporan, penggunaan dan pengeluaran barang-barang, mengurus neraca keuangan, dan sebagainya.
Pendapat ini dipertegas oleh Hoy dan Miskel (1978:20-27) bahwa pengertian administrasi pendidikan demikian banyak, karena sebagai alasan yaitu:
1.Administrasi pendidikan merupakan bidang atau subjek baru, sebagai bidang yang dipelajari secara sistematik baru terjadi pada abad ke-20
2.Dalam rangka memahami dan mempelajarinya, tiap orang dipengaruhi oleh nilai-nilai persoalannya akibatnya terjadi bias, sehingga pengertian yang diajukan tiap orang sulit bersifat netral
3.Luasnya cakupan dari bidang ini serta begitu cepatnya perkembangan yang dialami, mengakibatkan pengertian yang diajukan sebelumnya tidak dapat mengakomodasikan kenyataan riel.
Administrasi pendidikan pada intinya adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spritual dan material, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
2.Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Ruang lingkup pembahasan administrasi pendidikan difokuskan pada kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemenuhan pelayanan kebutuhan sekolah disatu pihak, dan sekolah sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran dengan fokus utama pelayanan belajar dipihak lainnya.
3.Tujuan Mempelajari Administrasi Pendidikan
Tujuan mempelajari administrasi pendidikan, adalah menyediakan dasar konseptual dengan mendefinisikan administrasi dengan mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan.
4.Fungsi-fungsi Administrasi Pendidikan
Fungsi administrasi dapat dilihat dari konsep dan teori administrasi maka dapat ditegaskan bahwa proses perencanaan, pengoorganisasian, pengarahan, pemantauan, penilaian atau evaluasi terhadap semua program kerja yang memerlukan pengaturan yang baik oleh para profesional untuk mengeliminasi pemborosan (efisiensi) dan memaksimalkan tingkat pencapaian (keefektifan) potensi sumberdaya yang tersedia.
a.Fungsi Perencanaan
Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya.
b.Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi-bagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan.
c.Fungsi Penggerakan (Actuating)
Bagi Sondang P. Siagian istilah yang paling tepat menggambarkan fungsi penggerakan dalam arti pemberian motif, adalah motivasi.
d.Fungsi Pengkoordinasian
Mempersatukan rangkaian aktivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dengan menghubungkan, menyatu padukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib ke arah tercapainya maksud yang telah diterapkan.
e.Fungsi Pengarahan
Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.
f.Fungsi Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui realisasi perilaku personel dalam organisasi pendidikan dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki, kemudian dari hasil pengawasan tersebut apakah semua berjalan sesuai rencana yang dibuat, intruksi-intruksi yang dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
KESIMPULAN
Administrasi pendidikan merupakan suatu teknik dan prosedur yang digunakan dalam penyelenggaraan hubungan pendidikan yang sesuai dengan kebijakan dan sistematika yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Administrasi yang baik tentu juga harus memiliki pengorganisasian yang baik dan perbendaharaan yang baik pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H