“Yah, begitulah. Sudah ya, aku tunggu.”, jawabku dengan nada sedikit bercanda.
“Hei, tunggu! Kakak masih penasaran! Kamu beneran terbentur ya?!, sahut kakakku.
Aku mengakhiri pembicaraan. Dalam hati aku berkata, “Terima kasih Tuhan. Engkau telah mempertemukan aku dengan kakek Soewardji. Aku telah mendapatkan suatu pengalaman berharga darinya. Setidaknya, pertemuanku dengannnya mulai membuatku memikirkan kembali tentang makna perjuangan, yang sempat hilang dalam hidupku.”
---oOo---
Cerpen ini dibuat dalam rangka turut memperingati Hari Pahlawan 10 November. Semoga para pahlawan, baik yang masih hidup maupun yang gugur di medan perang senantiasa terkenang meski waktu terus berjalan.
[Lagu Latar: Bengawan Solo (Instrumental) oleh Gesang (arr. Arief Yudhanto). Sumber: Youtube]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H