Dalam penanganan informasi palsu, pemerintah Indonesia hanya berfokus pada peningkatan literasi digital bangsa memalui berbagai kegiatan literasi digital. Mengunakan solusi teknolgi berupa sosia media, saluran informasi dan berita, chatnot, dan aplikasi berbasis mobile PeduliLindungi yang juga telah dikembangankan dan disebarkan untuk mendukung upaya penanggulangan infodemik.
Dalam pertemuan yang sama Samuel A. Pangarepan sebagai Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo yan ditunjuk mewakili Indonesia memaparkan upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam memerangi hoaxs dan Infodemic selama ini.
Ia memaparkan, terdapat tiga isu penyalahgunaan informasi terkait covid-19 yang sering muncul di Indoensia, pertama yaitu pemahaman yang kurang tepat dari masyarakat terkait situasi dan prosedur medis dalam penangaan covid-19, lalu yang kedua mengenai informasi covid-19 itu sendiri yang kurang tepat, dan ketiga adalah penyalahgunaan informasi terkait physical distancing dn protocol kesehatan lainnya yang menyebabkan meningkatnya kasus dugaan penipuan pada sektor ekomoni.
Dirjen Samuel menyatakan selama kurun waktu 23 januari 2020 hingga 23 september 2020, kementerian Indonesia telah melakukan take-down 1.725 hoaxs daro 1.984 konten hoaxs yang berkaitan dengan covid-19 di platform media sosial.
"Sebagai contoh konkret, upaya peningkatan literasi digital ini dilakukan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Siberkreasi yang berkolaborasi dengan 108 komunitas, akademisi, dan institusi pemerintah untu melaksanakan edukasi dan pelatihan terkait literasi digital," jelasnya.
Dalam penelitian yang diterbitkan The American Society of Tropical Medicine and Hygiene yang dipublikasikan secara online pada 10 Agustus 2020 Indonesia termasuk kedalam 6 negara yang memiliki infodemik terbanyak. penelitian ini memerikasa infodemik yang mencakup rumor, stigma dan teori konspirasi terkait covid-19 yang tersebar di situs web dan media sosial seperti Twitter, Facebook dan Instagram.
Ada 6 negarayang terindentifikasi dalam penyebaran infodemik paling banyak yaitu India, Amerika Serikat, Spanyol, Brazil, Cina dan Indonesia. Kasus paling banyak yang terindentifikasi di Indonesia adalah rumor yang diartikan sebagai klaim, pernyataan, diskusi seputar covid-19 yang relevan secara instrumental  tapi belum terverifikasi.
Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya dalam melakukan komunikasi publik dengan masyarakatnya untuk menangani pandemic Covid-19 ini karena komunikasi dalam kondisi krisis seperti ini sangat diperlukan menjalin komunikasi antara pemerintah dengan rakyat sehinggadapat meminimalisir dampak negatif, salah satu yang dilakukan pemerintah adalah dengan membentuk laman website https://corona.jakarta.go.id yang dapat diakses masyarakat untuk mengetahui informasi yang kredibel dan bisa menjadi rujukan utama terkait Covid-19. Website tersebut menjadi laman resmi milk pemerintah dengan tujuan memberikan edukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat.
(Tampilan website) Â Â Â Â Â Â Â Â
 Dalam jurnal yang ditulis dan diteliti oleh salah satu dosen akademik Universitas Sulan Ageng Tirtayasa oleh Mia Dwianna Widyaningtyas yang berjudul pola komunikasi pemerinah provinsi DKI Jakarta mengenai kasus Covid-19 dengan menganalisis isi pola dan bentuk pesan di website https://corona.jakarta.go.id pada periode Maret-Juni 2020 menjawab pertanyaan bagaimana pola komnikasi dan bentuk pesan yang dilakukan pemerinah provisi DKI Jakarta mengenai kasus Covid-19 kepada masyarakatnya yang termuat dalam website dengan hasil analisisnya yaitu pada pola komunikasi yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta kepada warganya membentuk pola komunikasi formal sekunder. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan media dan symbol yang ditunjukan kepada masyarakat yang lokasinya tersebar, juga informasi yang ada di situs web bervariasi dari teks, dokumnet hingga informasi infografis. Total informasi yang ditampilkan di website dari maret hingga juni 2020 sebanyak 925 pesan dengan beragam format dan merupakan pesan resmi dari pemprov DKI Jakarta. Sedangkan pada bentk pesan di website tersebut berisfat informatif dan persuasive, sebagian besar kode, isi dan bentuk pesan pada web dapat dipahai oleh pengguna karena format pesan pada menu homepage: layanan kontak Jakarta Covid-19; Fitur FAQ; Tentang Covid-19; Fitur Himbauan dan menu publikasi signifikan bersifat jelas, ringkas, konkrit, konsisten dan teramati secara visual.
Berdasarka hasil yang dijelaskan sebelummnya website https://corona.jakarta.go.id sebagai media komunikasi resmi milik pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menginformasikan dan menangani kasus Covid-19 sudah berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan pembuatan website tersebut.