Mohon tunggu...
Nur Halizah
Nur Halizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PIAUD 2021 UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kognitif Anak, Awal Mula Mengenal Dunia

15 September 2021   05:10 Diperbarui: 15 September 2021   05:30 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Medium

Masa kanak-kanak adalah masa dimana anak-anak mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga juga disebut usia emas. Pada masa ini perkembangan anak terus diberi stimulasi dengan baik agar perkembangannya berlangsung dengan baik juga. Semua aspek perkembangan anak harus distimulasi dengan optimal. 

Di dunia pendidikan anak usia dini, terdapat enam aspek perkembangan anak yaitu bahasa, sosial emosional, fisik motorik, moral-agama, seni dan aspek kognitif. Seperti yang tertera pada judul artikel, kali ini saya akan akan membahas tentang perkembangan kognitif.

  Apakah kalian tahu apa itu perkambangan kognitif?

Kognitif adalah hal-hal yang berkaitan dengan kognisi atau kegiatan/proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran perasaan, dan sebagainya) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengelaman personal.

Jadi, Perkembangan kognitif merupakan proses perkembangan dalam memperoleh pengetahuan atau memahami sesuatu yang lebih kompleks seiring bertambahnya usia." 

Sederhananya bagaimana manusia belajar mengenal dan memahami sesuatu sejak dilahirkan --dimana kita belum memahami apapun. Kita sebagai manusia mulai belajar memahami hal-hal kecil disekitarnya dan mengenal dunia.

Seiring bertambahnya usia anak, maka perkembangan tersebut akan muncul, perkembangan muncul dengan bertahap, tidak sekaligus. 

Yang perlu kita ketahui juga adalah "tidak semua anak memiliki tahap perkembangan yang sama", hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, contohnya seperti gentika, pola asuh, hingga kondisi kesehatan dan asupan makanan.

Banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli tentang perkembangan kognitif manusia,salah satu yang paling terkenal adalah teori yang dikemukakan oleh Jan Piget. 

Piaget mengemukakan empat tahapan perkembangan kognitif berdasarkan kelompok usia yaitu tahap sensorimotor yang berlangsung dari usia nol hingga dua tahun, pra operasional --usia dua hingga enam tahun, operasional konkret --usia enam hingga dua belas tahun dan yang terakhir tahap operasional formal --usia 12 tahun hingga dewasa.

 Tahapan Sensorimotor (kelahiran hingga usia 2 tahun)

Skema-skema didasarkan terutama pada perilaku dan presepsi, anak berfokus pada apa yang terjadi disini dan saat ini (here and now). Contohnya seperti Bayi memahami dunia melalui pergerakannya.

Anak-anak mulai mempelajari lingkungan sekitarnya dengan tindakan-tindakan kecil yang mennggunakan menggunakan koordinasi pengelaman sensori  seperti melihat dan mendengar, melakukan gerakan motrik halus sederhana seperti menggenggam, menggerakan kaki dan lain sebagainya --karena pada usia tersebut aktivitas anak masih sebatas melihat, mendengar, dan gerakan yang sederhana, disesuaikan dengan perkembangan fisiknya. 

Oleh karena itu tahapan ini disebut dengan tahap sensorimotor.

Jika kita pernah bermain "ciluk ba!"dengan anak yang masih dalam tahap sensorimotor (0-2 tahun), mereka akan mengira ketika kita menutup wajah dengan tangan, wajah kita menghilang, setelah tangan dibuka, tiba-tiba wajah mencul kembali. 

Mereka merasa seperti sedang melihat sesuatu yang ajaib atau seperti atraksi sulap yang mampu menghilangkan dan memunculkan kembali sebuh benda. Padahal, kita (orang dewasa) tau bahwa sebenarnya wajahnya tidak hilang, masih pada tempatnya, hanya saja ditutup oleh kedua tangan.

Pada masa sensorimotor, selama perkembangannya anak mulai bisa membedakan manusia dan objek-objek lainnya, mulai menyadari bahwa tindakannya dapat menyebabkan suatu kejadian di dunia sekitarnya.

 Tahapan Praoperasional (usia 2 hingga 6 tahun)

Skema-skema mulai mempresentsikan objek-objek yang berada diluar jangakauan pandangan langsung si anak, namun anak belum mamapu melakukan penalaran logis seperti orang dewasa. 

Contohnya anak-anak mulai belajar menggunakan kata-kata dan gambar untuk mewakili objek, mereka cenderung egosentris dan sulit melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, meskipun sudah memiliki pemikiram dan menggunakan bahasa yang lebih baik.

Pada tahap ini anak memliki beberapa fantasi dengan berpikir bahwa beberapa benda seperti boneka juga hidup. Mereka berimajinasi tentang hal-hal yang sebenarnya mustahil di kehidupan nyata. 

Anak-anak mulai memahami hal-hal dengan simbolis. Rasa ingin tahu anak juga berkembang pesat terhadap sesuatu hal yang baru.

Tahapan Operasional Konkret (usia 6 hingga 12 tahun)

Penalaran yang menyarupai penalaran orang dewasa mulai muncul, namun terbatas pada penalaran mengenai realitas konkret. Contohnya Si Kecil mulai berpikir logis tentang peristiwa nyata di sekitarnya,

pikiran anak-anak mulai terorganisir meskipun masih agak konkret, anak-anak mulai menggunakan logika induktif (penalaran dari informasi khusus ke umum).

Pada tahap ini anak mampu mengurutkan benda berdasarka ukuran amisalnya dari besar ke kecil ataupun sebalinya, begitupun dengan mengurutkan angka. 

Anak juga lebih memahami ketetapan ukuran sebuah benda, misalkan satu liter susu yang ada di botol jika dituangkan ke dalam gelas, maka volume susu di gelas tetaplah satu liter, meskipun ketika di botol permukaan susu lebih tinggi, sedangkan permukaan susu lebih rendah di gelas yang lebih lebar.

Tahapan Operasional Formal (usia 12 tahun hingga dewasa)

Pada tahap ini, Proses-proses penalaran logis mulai berkembang dan diterapkan ke ide-ide abstrak ataupun ke objek-objek konkret. 

Contohnya, Pada tahap ini anak mulai berpikir abstrak dan mampu membuat hipotesis, anak yang sedang beranjak remaja ini juga mulai lebih memikirkan masalah (moral, sosial, dan etika), mulai menggunakan logika deduktif (penalaran dari informasi umum ke khusus). Semakin beranjak dewasa, manusia mulai memahami hal-hal yang tersirat.

Dengan adaya tahapan-tahapan ini sebaiknya orang tua perlu memperhatikan setiap proses pembelajaran yang dilalui si anak. Perkembangan kognitif anak menjadi suatu aspek yang sangat penting untuk masa depan si anak, maka orang tua harus mendukung perkembangan kegnitif anak.

Referensi:

KBBI

Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang (Jeanne Ellis Ormrod) Edisi keenam jilid satu, buku trjemahan

Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek (Robert E. Slavin) edisi kedelapan jilid satu, buku terjemahan

https://www.cussonskids.co.id/kemampuan-kognitif/

https://www.kompasiana.com/ajidah/perkembangan-kognitif-pada-masa-kanakkanak-awal_553df5876ea834532ef39b2e

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun