Mohon tunggu...
Lixzy
Lixzy Mohon Tunggu... Peternak - pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi bermancing

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ternak Lele di Drum

5 Agustus 2024   11:33 Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:26 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternak lele di drum merupakan metode budidaya ikan lele yang menggunakan drum bekas atau wadah silinder sebagai media pemeliharaan. Metode ini menjadi populer karena drum mudah didapat, murah, dan memerlukan ruang yang relatif kecil. Untuk mengubah drum menjadi kolam ikan, Anda perlu melubangi bagian bawahnya untuk drainase, menambahkan aerasi, serta menempatkan media penyangga guna meningkatkan kualitas air. Dengan pendekatan ini, Anda bisa mengontrol kualitas air dan pakan dengan lebih baik, sehingga mempermudah pengelolaan dan meningkatkan hasil panen.

Selanjutnya, penggunaan drum dalam ternak lele juga menawarkan keuntungan dari segi efisiensi ruang dan pemeliharaan. Drum, yang bisa diletakkan secara vertikal atau horizontal, sangat fleksibel dan dapat ditempatkan di area terbatas seperti halaman rumah, kebun, atau bahkan di dalam ruangan. Selain itu, sistem ini memudahkan Anda dalam pengawasan dan perawatan ikan karena ukuran drum yang kompak memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi lingkungan. Dengan manajemen yang tepat, ternak lele di drum dapat menghasilkan ikan sehat dan berkualitas tinggi dengan biaya yang relatif rendah.

Cara Ternak Lele di Drum

Ternak lele di drum adalah metode budidaya ikan lele menggunakan drum bekas sebagai wadah pemeliharaan. Berikut adalah langkah-langkah untuk melaksanakan ternak lele di drum dengan efektif:

1. Persiapan Drum

Pemilihan Drum: Pilih drum bekas yang terbuat dari plastik atau logam berukuran sekitar 200 liter. Pastikan drum dalam kondisi bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya.

Modifikasi Drum: Buat lubang kecil di bagian bawah drum untuk memfasilitasi drainase air. Jika diperlukan, tambahkan lubang di sisi drum untuk memasang aerator atau pipa sirkulasi.

2. Instalasi Sistem Aerasi dan Filtrasi

Pasang Aerator: Instal aerator di dalam drum untuk memastikan sirkulasi udara yang baik dan meningkatkan kadar oksigen dalam air. Aerator ini penting untuk kesehatan lele.

Sistem Filtrasi: Pasang sistem filter jika memungkinkan, untuk menjaga kualitas air dengan menghilangkan kotoran dan sisa pakan. Filter dapat berupa filter mekanik atau biologis.

3. Persiapan Media dan Air

Beri Media Dasar: Tempatkan bahan seperti kerikil kecil atau batu di dasar drum untuk membantu stabilitas air dan menyediakan habitat bagi bakteri pengurai.

Isi Air: Isi drum dengan air bersih hingga sekitar 70-80% dari kapasitas drum. Pastikan air dalam kondisi baik sebelum memasukkan benih lele.

4. Penebaran Benih Lele

Pilih Benih: Pilih benih lele yang sehat dan seragam ukurannya untuk memastikan pertumbuhan yang merata. Benih harus bebas dari penyakit.

Penebaran: Masukkan benih lele secara perlahan ke dalam drum. Biarkan lele beradaptasi dengan lingkungan baru sebelum memberikan pakan.

5. Pemberian Pakan dan Perawatan

Pakan: Berikan pakan lele yang sesuai dengan ukuran dan tahap pertumbuhannya. Pakan umumnya berupa pellet yang dirancang khusus untuk lele. Pakan diberikan 2-3 kali sehari dalam jumlah yang sesuai.

Pemantauan Kualitas Air: Periksa kualitas air secara rutin, termasuk pH, suhu, dan kadar oksigen. Lakukan penggantian air sebagian jika diperlukan untuk menjaga kualitas.

Pencegahan Penyakit: Monitor kesehatan lele secara berkala dan lakukan tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan drum dan mencegah pakan basi.

6. Panen

Waktu Panen: Lele biasanya siap panen setelah 3-4 bulan, tergantung pada ukuran benih dan kondisi pemeliharaan. Cek ukuran lele untuk memastikan mereka telah mencapai berat panen yang diinginkan.

Proses Panen: Gunakan jaring atau ember untuk menangkap lele dari drum. Setelah panen, lele siap untuk dibersihkan atau diproses lebih lanjut sesuai kebutuhan.

Kesimpulan

Ternak lele di drum adalah metode budidaya yang efisien dan praktis, menggunakan drum bekas sebagai wadah pemeliharaan. Pertama, Anda memodifikasi drum dengan membuat lubang untuk drainase dan memasang sistem aerasi serta filtrasi untuk menjaga kualitas air. Selanjutnya, isi drum dengan air bersih dan tebarkan benih lele yang sehat ke dalamnya.

Kemudian, berikan pakan yang sesuai dengan ukuran dan tahap pertumbuhan lele, dan pantau kualitas air secara rutin. Lakukan penggantian air jika diperlukan dan pastikan drum tetap bersih untuk mencegah penyakit. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan dapat mengelola ternak lele secara efisien dalam ruang terbatas dan mencapai hasil panen yang optimal dan berkualitas. Jika anda ingin memperdalam ilmu ternak lele, Anda juga dapat  membaca artikel peluang usaha ternak lele yang sudah disediakan oleh punca training.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun