Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Yayoi Kusama dan Semesta Polkadot

11 Juni 2018   10:10 Diperbarui: 12 Juni 2018   07:59 3039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kotak intip khas Kusama berisi perpaduan beberapa obyek dan cermin sehingga menghasilkan pola berulang yang tak terhingga. Selain itu dalam instalasi ini, ada juga sebuah bola raksasa yang dapat dimasuki pengunjung. 

Ruangan dalam bola raksasa ini juga berisi perpaduan bola-bola kecil dan cermin, sehingga membuat saya merasa berada di dalam kotak intip raksasa ketika memasukinya. Untuk mempermudah penjelasan di sini, selanjutnya kotak intip kecil akan disebut sebagai "kotak intip" saja, dan kotak intip besar yang dapat dimasuki pengunjung akan disebut dengan "ruangan cermin".

kotak intip di Dots Obsession | dokpri
kotak intip di Dots Obsession | dokpri
Setelah melangkah meninggalkan "Dots Obsession", saya menjumpai pameran instalasi lain berjudul "Narcissus Garden" (1966/2002). Instalasi ini terdiari dari banyak bola berbahan stainless stell yang ditata sedemikian rupa di lantai. Masing-masing bola berdiameter 17 cm.

Narcissus Garden | dokpri
Narcissus Garden | dokpri
Dari situ, saya menuju ke ruangan bertajuk "Early Works". Di sini ada berbagai lukisan karya Kusama pada peride awal kehadirannya sebagai seniman. Lukisan-lukisan pada periode awal lebih memberikani impresi "kelam" dibandingkan karya-karya Kusama yang kini kita kenal. 

Lukisan-lukisan pada periode awal ini merupakan wujud pelarian Kusama dari tekanan yang ia alami di rumah karena tidak mendapatkan dukungan untuk mewujudkan mimpinya sebagai seniman.

Selain itu, seni juga merupakan cara beliau mengatasi halusinasi-halusinasi yang muncul sejak beliau kecil. Selain itu, di ruangan "Early Works" juga terdapat beberapa patung manusia bercat mencolok dan bermotif polkadot.

Early Works | dokpri
Early Works | dokpri
Beranjak dari "Early Works", saya menuju ke ruangan "Net Paintings". Di sini terdapat beberapa lukisan Kusama yang didominasi oleh obyek jaring. 

Karya-karya bermotif jaring ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Kusama, termasuk ketika beliau mengamati gelombang di Samudera Pasifik saat berada dalam penerbangan dari Jepang ke Amerika Serikat tahun 1957. Gaya lukisan pada masa ini masih tidak jauh berbeda dengan gaya lukisan Kusama pada periode awal berkarya yang ada di ruangan "Early Works".

Net Paintings | dokpri
Net Paintings | dokpri
Ruangan berikutnya adalah "Body and Performance". Ruangan ini cukup unik karena pengunjung yang boleh masuk ke sini hanya pengunjung yang telah berusia minimal 18 tahun. 

Selain itu, pengunjung juga tidak diperkenankan untuk memotret di dalam ruangan ini. Mengapa? Hal ini dikarenakan di dalam ruangan ini dipajang foto-foto pertunjukan eksperimental yang berasal dari ide brilian Kusama, dan menampilkan manusia-manusia yang tidak berbusana. Pertunjukan-pertunjukan ini ditampilkan pada tahun 1960-1970-an, dan lokasinya adalah di beberapa tempat ikonik di New York.

Dari "Body and Performance", saya menjumpai ruangan "Experiment in Japan" yang cukup colourful. Di sini ditampilkan karya-karya Kusama mulai tahun 1973 saat ia kembali ke Jepang. 

Di ruangan ini, ada karya patung dan lukisan dengan motif-motif khas Kusama yang kita kenal saat ini, yaitu polkadot dan labu. Selain itu, di ruangan ini juga ada ruangan cermin yang cukup besar bertajuk "The Spirits of The Pumpkins Descended Into The Heavens" (2015).

Ruangan cermin ini seluruh tembok dan lantainya berwarna kuning dengan motif polkadot, dan di dalamnya ada sebuah ruang intip yang obyek utamanya adalah buah labu.

Manhattan Suicide Addict | dokpri
Manhattan Suicide Addict | dokpri
The Spirits of The Pumpkins Descended Into The Heavens | dokpri
The Spirits of The Pumpkins Descended Into The Heavens | dokpri
Ruangan berikutnya agak unik karena di sini pengunjung dapat melihat sisi lain Kusama. Ruangan bertajuk "Love Forever" ini berisi karya-karya lukisan hitam putih yang dibuat Kusama pada tahun 2000-an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun