KRAKK!
Mawar cantik itu dipetik! Astaga! Jahat sekali orang yang memetiknya!
Mawar cantik itu memang masih tetap cantik, namun saya tahu ia sudah mati. Astaga!
-Kimi-
Hari ini saya kembali berada di taman kota seperti kemarin. Nila minta ditemani pergi ke taman kota untuk bertemu dengan Alfa. Katanya, Alfa mengajaknya bertemu di sini.
Maka, di sini lah saya saat ini, bersembunyi di balik pohon, “menonton” Alfa yang sedang mengatakan cinta kepada Nila di kursi taman.
Saya melihat Alfa menyerahkan setangkai mawar yang tampak sangat cantik dan segar kepada Nila, sambil mengucapkan kata- kata yang tidak bisa saya dengar dari jarak sejauh ini. Nila tampak tersenyum, kemudian mengangguk. Saya merasa sangat lega. Ah, syukurlah semuanya berjalan dengan lancar. Saya ikut senang karena kini sahabat saya punya seorang kekasih.
-Si Biru Rapuh-
Ini sangat tidak adil!