Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Cerpen: Ruang Terbang Parama

13 September 2015   17:23 Diperbarui: 13 September 2015   19:43 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alka memang sedang tidak ada pekerjaan yang cukup penting hari ini, jadi Alka mengangguk.

Kemudian mereka berjalan beriringan dalam kesunyian. Alka memperhatikan Parama, laki-laki itu. Ia memiliki rahang kotak yang menarik sekali.

“Di sini,” ujar Parama tiba-tiba. Alka tersentak, Alka langsung merasa tampaknya ia harus mulai membiasakan diri tidak tersentak dengan apa pun yang Parama lakukan.

Alka mulai memandangi rumah di hadapannya. Rumah ini sederhana, tidak ada apa pun yang spesial. Tampaknya Parama tahu Alka sedang memandangi rumahnya.

“Sebelumnya lahan ini adalah tanah kosong, orang tua membelinya karena saya baru saja pindah ke kota ini untuk kuliah. Jadi dibuat sederhana saja, saya tinggal sendiri di sini,” jelasnya.

Alka hanya mengangguk. Parama sepertinya orang yang baik, dan terpelajar.

“Masuk, jangan sungkan.”

Alka membuntuti Parama masuk ke dalam rumah. Mereka mulai berkeliling di dalamnya. Rumah ini sangat nyaman, mungkin karena masih baru, pikir Alka.

“Nah, ini ruang baca,” kata Parama sambil menepuk bahu Alka. Alka tersentak, lagi.

“LAGI?” Alka spontan berbicara cukup keras.

“Apa?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun