Gabungan faktor-faktor di atas menciptakan lingkungan yang mendukung persebaran hoaks melalui media sosial. Karena itu, setiap pengguna media sosial diharapkan menjadi lebih kritis terhadap informasi yang mereka konsumsi dan berusaha untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya lebih jauh.
Statsitik Persebaran Hoaks Melalui  Berbagai Media Sosial
Dari studi yang dilakukan oleh Oxford University, ditemukan bahwa facebook merupakan sosial media dengan penyebaran hoaks terbanyak dengan 28% responden memilih facebook. Kedua adalah aplikasi pesan singkat seperti whatsapp,line, telegram, DLL dengan 15% responden. ketiga adalah Mesin pencari seperti Google, Bing, Yahoo, DLL dengan total 7% responden. Di peringkat ke 4 ada Youtube dan Twitter dengan total yang sama yaitu 6% responden.
Dampak Dari Maraknya Persebaran Hoaks Melalui Media Sosial
Persebaran hoaks tentunya menimbulkan dampak yang tidaklah sedikit, menilik dari seberapa berpengaruhnya media sosial bagi masyarakat. Berikut merupakan dampak apa saja yang dihasilkan dari persebaran hoaks di media sosial:
1. Penyebaran Informasi Palsu
Hoaks dapat menyebar dengan cepat dan luas di media sosial, sehingga orang-orang dapat menerima informasi yang tidak benar. Hal ini bisa mengakibatkan penyebaran informasi yang salah dan menyebabkan kebingungan di kalangan masyarakat.
2. Kerugian Kredibilitas Media dan InstitusiÂ
Ketika media sosial menjadi sumber utama berita bagi banyak orang, penyebaran hoaks dapat merusak kredibilitas media tradisional dan institusi pemerintah. Orang-orang mungkin mulai meragukan kebenaran berita yang sebenarnya karena kesulitan membedakan informasi palsu dari informasi yang benar.
3. Peningkatan Ketegangan Sosial