Mohon tunggu...
Fact Checker UI
Fact Checker UI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UKM Fact Checker Universitas Indonesia

Fact Checker Universitas Indonesia adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang literasi digital dan periksa fakta. UKM ini telah berdiri sejak tahun 2020 dan memiliki tujuan sebagai forum untuk mahasiswa melakukan kegiatan periksa fakta, mengedukasi publik, dan mengurangi penyebaran hoaks di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Persebaran Hoaks Melalui Berbagai Media Sosial

7 Agustus 2023   23:23 Diperbarui: 7 Agustus 2023   23:33 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: graphic.com.gh

Gabungan faktor-faktor di atas menciptakan lingkungan yang mendukung persebaran hoaks melalui media sosial. Karena itu, setiap pengguna media sosial diharapkan menjadi lebih kritis terhadap informasi yang mereka konsumsi dan berusaha untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya lebih jauh.

Statsitik Persebaran Hoaks Melalui  Berbagai Media Sosial

Sumber: databoks.katadata.co.id
Sumber: databoks.katadata.co.id

Dari studi yang dilakukan oleh Oxford University, ditemukan bahwa facebook merupakan sosial media dengan penyebaran hoaks terbanyak dengan 28% responden memilih facebook. Kedua adalah aplikasi pesan singkat seperti whatsapp,line, telegram, DLL dengan 15% responden. ketiga adalah Mesin pencari seperti Google, Bing, Yahoo, DLL dengan total 7% responden. Di peringkat ke 4 ada Youtube dan Twitter dengan total yang sama yaitu 6% responden.

Dampak Dari Maraknya Persebaran Hoaks Melalui Media Sosial

Persebaran hoaks tentunya menimbulkan dampak yang tidaklah sedikit, menilik dari seberapa berpengaruhnya media sosial bagi masyarakat. Berikut merupakan dampak apa saja yang dihasilkan dari persebaran hoaks di media sosial:

1. Penyebaran Informasi Palsu

Hoaks dapat menyebar dengan cepat dan luas di media sosial, sehingga orang-orang dapat menerima informasi yang tidak benar. Hal ini bisa mengakibatkan penyebaran informasi yang salah dan menyebabkan kebingungan di kalangan masyarakat.

2. Kerugian Kredibilitas Media dan Institusi 

Ketika media sosial menjadi sumber utama berita bagi banyak orang, penyebaran hoaks dapat merusak kredibilitas media tradisional dan institusi pemerintah. Orang-orang mungkin mulai meragukan kebenaran berita yang sebenarnya karena kesulitan membedakan informasi palsu dari informasi yang benar.

3. Peningkatan Ketegangan Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun