Peringkat 3: Twitter
Penyebaran hoaks di platform Twitter relatif lebih sedikit daripada Facebook dan Whatsapp.
Dilansir pada portal berita merdeka.com, selama pandemi Covid-19 konten hoaks terus bermuncul dan Twitter mengaku kewalahan dalam menghapus konten hoaks yang tersebar.Â
Twitter memiliki strategi baru dalam mengurangi penyebaran hoaks, yaitu dengan meningkatkan penggunaan pembelajaran mesin dan otomatisasi untuk mengambil berbagai tindakan pada konten yang berpotensi menyesatkan dan manipulatif.
Tujuannya, agar dapat menghapus lebih banyak konten hoaks dan dapat mengambil tindakan tegas pada konten hoaks bahkan sebelum dilihat orang banyak.
Peringkat 4: Instagram
Instagram merupakan platform berbagi konten video dan foto. Meskipun demikian, Instagram tidak luput dari persebaran hoaks.Â
Mengutip dari portal berita Antaranews.com, untuk menjaga keamanan dan keselamatan para pengguna dari konten hoaks Covid-19, Instagram menghapus hoaks dan misinformasi tentang Covid-19 selain dari sumber resmi seperti WHO.
Instagram juga memblokir tagar yang digunakan untuk hoaks dan misinformasi, serta melakukan kerjasama dengan pengecek fakta pihak ketiga untuk memverifikasi dan memberi label pada informasi tersebut.
Rekomendasi untuk Mengatasi Masalah Hoaks Covid-19
Rekomendasi untuk Fact Checker: