Tujuan SDGs yang ke 5 yaitu kesetaraan gender, PIAT UGM bermitra dengan KWT (Kelompok Wanita Tani) dengan memberdayakan perempuan petani serta memberikan akses ke sumber daya dan pendidikan tentang teknik pertanian modern meningkatkan peran dan kontribusi mereka dalam sektor pertanian untuk mewujudkan SDGs.
Pada tujuan SDGs yang ke 6 yaitu air bersih dan sanitasi, Sistem akuaponik dan hidroponik di BBPPM Yogyakarta menggunakan air secara efisien dan mengurangi pemakaian air dibandingkan dengan pertanian konvensional, sehingga berkontribusi pada pengelolaan air yang berkelanjutan.
Pada tujuan SDGs yang ke 9 yaitu industri, inovasi dan infrastruktur, BBPPM Yogyakarta mengadopsi teknologi pertanian terkini seperti sistem pakan ikan yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan manajemen limbah yang baik. Serta pengembangan teknologi pengolahan sampah di PIAT UGM yang inovatif berkontribusi pada peningkatan infrastruktur pengelolaan limbah dan pemulihan sumber daya
Pada tujuan SDGs yang ke 11 yaitu kota dan Masyarakat berkelanjutan, PIAT UGM melakukan pengolahan sampah dengan efisien dan teratur sehingga dapat menciptakan lingkungan perkotaan yang bersih dan sehat, meningkatkan kualitas hidup warga dan mendorong perkembangan perkotaan yang berkelanjutan.
Tujuan SDGs yang ke 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, BBPPM Yogyakarta mengadopsi teknik pertanian berkelanjutan seperti pertanian organik, penerapan rotasi tanaman, penggunaan pupuk dan pestisida organik, untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan. Sedangkan di PIAT UGM telah memproduksi produk herbal, sserta pengolahan sampah di piat UGM berkontribusi pada pengurangan limbah, daur ulang, dan pemulihan sumber daya, yang penting untuk mencapai pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Tujuan SDGs yang ke 13 yaitu Tindakan untuk iklim, penerapan pertanian terpadu yang diterapkan BBPPM Yogyakarta berperan dalam Upaya mitigasi perubahan iklim. Konservasi hewan di Bhumi Merapi berkontribusi pada upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, karena hewan dapat berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mempengaruhi siklus karbon. Penggunaan teknologi pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan seperti mesin pengering gabah dan penggunaan biogas yang ada di piat UGM dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Serta pengolahan sampah di piat UGM juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembuangan sampah yang tidak terkendali dan mendorong penggunaan energi terbarukan melalui daur ulang dan produksi energi dari sampah.
Tujuan SDGs yang ke 14 yaitu ekosistem laut, Pengolahan sampah plastic di piat UGM, membantu mencegah pencemaran lautan dan lingkungan perairan, serta menjaga ekosistem laut yang beragam.
Pada tujuan SDGs yang ke 15 yaitu ekosistem darat, BBPPM Yogyakarta dan PIAT UGM mengurangi penggunaan pestisida yang merusak lingkungan untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati, mengurangi deforestasi, dan mempertahankan ekosistem darat yang sehat. Dalam bidang peternakan BBPPM Yogyakarta dan PIAT UGM menerapkan standart Kesehatan hewan yang tinggi dan memastikan hewan ternak diberi perlakuan yang layak. Pengolahan sampah di piat UGM juga dapat mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan, pengolahan sampah berkontribusi pada pelestarian sumber daya alam dan ekosistem daratan. Sedangkan Agrowisata Bhumi Merapi secara khusus berfokus pada perlindungan, restorasi, dan pelestarian keanekaragaman hayati di daratan.
Pada tujuan SDGs yang ke 17 yaitu kemitraan untuk tujuan, PIAT UGM membangun kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan juga kelompok tani untuk mendukung pencapaian SDGs secara bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H