Mohon tunggu...
Lita Wahyu
Lita Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyelesaikan Tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Studi Ekskursi FPB UKSW 2023 Berbasis Konsep Pembangunan SDGs

4 Agustus 2023   21:25 Diperbarui: 4 Agustus 2023   21:33 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita bisa belajar dan mendapatkan ilmu darimana saja, dimana saja dan kapan saja. Pada tanggal 20 Juli 2023, Fakultas pertanian dan Bisnis UKSW melakukan studi ekskursi atau studek yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke tempat-tempat yang berkaitan dengan industri pertanian dan kemajuan teknologi pertanian serta pengembangan bidang pertanian secara berkelanjutan. Tujuan utama dari studek yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengkaitkan peranan aktivitas tempat atau tujuan pelaksanaan studek dalam mewujudkan SDGs.

Mengenal SDGs (Sustainable Development Goal's)

SDGs (Sustainable Development Goal's) sendiri merupakan konsep Pembangunan yang direncanakan oleh banyak organisasi dan asosiasi global serta disepakati oleh 190 negara termasuk Indonesia. SDGs memiliki 17 tujuan Pembangunan yang berlaku dari tahun 2015-2030, secara garis besar SDGs dapat dikelompokkan menjadi 4 pilar yang saling berhubungan yaitu pilar pembangunan sosial, pilar pembangunan ekonomi, pilar pembangunan lingkungan serta pilar pembangunan hukum dan tata Kelola.

17 tujuan SGDs yaitu: (1) Pengentasan Kemiskinan; (2) Ketahanan Pangan; (3) Kesehatan dan Kesejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Masyarakat Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Perjalanan Studek FPB UKSW

Pada studek tahun ini dilakukan kunjungan ke 3 tempat yang ada di Yogyakarta yaitu Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yogyakarta (BBPPM Yogyakarta), Agrowisata Bhumi Merapi, dan yang terakhir yaitu di Pusat Inovasi Agroteknologi UGM (PIAT UGM). Adapaun kegiatan studek ini dilaksanakan bersama dengan 4 dosen pendamping yaitu Liska Simamora, S.P., M.Sc., Dr.Ir. Nugraheni Widyawati, M.P., Ruth Meike Jayanti, S.P., M.Sc., dan Antonius Novianto, S.P.

Kegiatan studek diikuti oleh sebagian besar mahasiswa/i FPB UKSW Angkatan 2021 dan juga beberapa mahasiswa/i FPB UKSW angkatan 2020 dan 2019. Studek dilaksanakan selama 2 hari, pada hari pertama studek dilakukan kunjungan ke BBPPM Yogyakarta dan ke Agrowisata Bhumi Merapi, Selanjutnya di dihari ke dua dilakukan kunjungan ke PIAT UGM dan destinasi terakhir sebagai penutupan yaitu wisata ke Pantai Slili, Gunung Kidul.

Kunjungan Mahasiswa FPB UKSW ke BBPPM Yogyakarta

Kunjungan mahasiswa ke BBPPM Yogyakartan diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Ibu Nugraheni Widyawati, M.P. selaku dosen pendamping dan Bapak Cahyono, SE selaku Kabag Tata Usaha BBPPM Yogyakarta. Setelah itu disampaikan materi tentang upaya pemberdayaan masyarakat desa melalui program 3 in one oleh ibu Amia Sudewi, S.Pd, MM. Selanjutnya mahasiswa didampingi Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) belajar langsung di Demplot terkait hidroponik, pertanian konvensional, peternakan, dan perikanan yang ada di BBPPM Yogyakarta.

Pada bagian perikanan mahasiswa dijelaskan mengenai akuaponik, dimana akuaponik merupakan salah satu contoh penerapan pertanian terpadu. Akuaponik merupakan sistem perpaduan antaara budidaya ikan dan sayuran berhubungan dan saling memberikan manfaat. Ikan yang dibudidayakan mendapatkan asupan makanan dari pembudidaya. Sementara itu, sayuran mendapatkan nutrisi dari kotoran ikan dan sisa pakan yang sudah terurai sehingga bermanfaat untuk sintesis protein tanaman. Di BBPPM Yogyakarta ada 3 macam akuaponik yaitu aqua ponik dengan sistem rakit apung, aqua ponik dgn sistem DFT (Deep Flow Technique), dan akuaponik dgn sistem NFT (Nutrient Film Technique). Dibagian perikanan ini BBPPM Yogyakarta membudidayakan beberapa jenis ikan diantaranya yaitu ikan lele, ikan gurame dan juga lobster air tawar.

Selanjutnya mahasiswa diajak ke demplot hidroponik dan dijelaskan mengenai hidroponik yang meliputi nutrisi untuk hidroponik, sistem-sistem hidroponik, media tanam dalam hidroponik dan juga cara budidaya dengan hidroponik. Mahasiswa juga dijelaskan mengenai model hidroponik yang tepat digunakan untuk membangun usaha hidroponik. Berikutnya mahasiswa dijelaskan tentang vertikultur, dimana vertikultur merupakan sistem budidaya pertanian yang dilaksanakan secara vertikal atau bertingkat. Tujuan vertikultur senduri yaitu untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal. Di BBPPM Yogyakarta terdapat vertikultur yang dibuat dari tahun 2015 dan masih bertahan sampai sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun