“Dia terlalu banyak tahu”
“Tahu apa? Kukira pembunuhnya adalah pak Kenta, tetapi bagaimana bisa kamu?”
“Tahu tentang kenaikan pangkatku yang dikarenakan uang. Haha pak Kenta tidak salah apa-apa, akulah yang menggunakan namanya dalam setiap hal yang kulakukan padamu dan pada Haruka. Tenang saja, aku sudah mengancamnya. Kalau dia tidak menurut, dia bisa menyusul Haruka juga sepertimu”
“Aku?”
“Iya kamu, kamu terlalu ingin mencari tahu tentang kematian Haruka.Aku sudah mengawasimu, jiwa detektifmu itu terlalu berbahaya.Sekarang kamu sudah tahu kan? Sambil aku melepaskan ikatanmu, berdoalah.”
Keringat dingin mengucur dari keningku, badanku sedingin es.
“Kamu setega itu membunuh Haruka, dia tidak bersalah besar padamu!”
“Dia bersalah! Aku sudah memimpikan naik jabatan untuk waktu yang lama untuk membuktikan pada semua orang kalau aku bisa. Tetapi Haruka ingin menghancurkan semuanya, dia ingin melaporkanku ke polisi. Ahh sudah jangan terlalu banyak tahu. Sekarang susullah ajalmu”.
Tiba-tiba sirine berbunyi. Pihak polisi datang dan mengelilingi tempat kami berada. Hatiku sungguh lega. Ditangkaplah Rendy dan selamatlah nyawaku. Seketika aku bertanya kepada polisi, siapakah yang berjasa menyelamatkanku. Polisi hanya menjawab dengan 2 kata singkat. Pak Kenta. Kagetnya aku bukan main, orang yang aku curigai selama ini malah menyelamatkanku. Polisi berkata pak Kenta telah mengakui semuanya, beliau tidak ingin aku menjadi korban selanjutnya karena ulah beliau juga. Sekarang tinggal menunggu waktu untuk semua hal ini dapat diadili.
***
“Sekarang mari kita sambut orang yang berhak menerima kenaikan jabatan ini sesungguhnya, sambutlah Keiko. Kepada saudari Keiko dipersilahkan memberikan beberapa kata sambutan”