Salam manis
Kau-tahu-siapa’
“Aku takut Keiko”
Wajah Haruka bertambah pucat, kali ini ia terlihat seperti mayat hidup.
“Di sini tertulis ‘kau-tahu-siapa’ apa benar kamu sudah tahu siapa pengirimnya?”
“Tidak Keiko, aku tidak tahu”
“Baik, tenang Haruka, tenang. Aku akan selalu ada di sampingmu, akan kubantu untuk mencari siapa pengirim teror ini padamu.”
“Terima kasih banyak Keiko”.
Setelah peristiwa pagi itu, Haruka semakin terlihat tidak tenang saat bekerja, ia selalu menengok ke arah sekelilingnya seperti orang ketakutan akan sesuatu yang ada di dekatnya. Aku mulai khawatir. Ia bahkan tidak memakan kue dorayaki kesukaannya yang sudah tergeletak dan mendingin di atas meja sejak beberapa menit yang lalu sebagai snack dari kantor.
***
“Haruka?”