Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kompasianer Jelajah Batu Tulis

17 Juni 2023   19:40 Diperbarui: 17 Juni 2023   20:07 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laksa pak Inin ini banyak pengunjungnya, bahkan sampai antri orang yang membeli. Jangan sampai datang kesiangan kalau ga mau kecewa. Karena cepat habisnya. Laksa Pak Inin termasuk kuliner legendaris. Keberadaannya diakui sejak 1965. Harga seporsinya hanya Rp. 15.000,- . Setelah kenyang makan Laksa Pak Inin, perjalanan dilanjut ke Stasiun Batu Tulis.

Dok. Tim KPK dan CLICK
Dok. Tim KPK dan CLICK

Stasiun Batu Tulis

Ramai-ramai kami naik angkot ke Stasiun Batu Tulis. Cuma bayar Rp. 5.000,- . kenapa di sebut Stasiun Batu Tulis? Karena lokasinya ada di wilayah Batu Tulis dengan ketinggian +299M. Kereta Bumi Geulis melayani rute Bogor-Sukabumi pada tahun 2009. Namun pada tahun 2012 pelayanan dihentikan karena rangkaian kereta yang digunakan sudah tua. Setelah vakum beberapa bulan akhirnya KA Pangrango dijalankan. 

Ketika kami datang, Stasiun Batu Tulis sedang ada relokasi karena lahan stasiunnya kecil dan tidak cukup untuk pembagunan double track. Stasiunnya mepet sekali dengan jalan raya. Tidak bisa dilakukan perluasan. Katanya sih akan dipindahkan ke lokasi baru. Tetapi ketika saya kesana stasiunnya sepi jadi kami berlima belas orang puas menikmati suasana stasiun. Ada Toilet, Mushola dan kantor KAI. Di dalam stasiun ada jadwal kereta dan peta rute atau jalur kereta yang dipampang agar terlihat jelas oleh orang umum. 

Sambil berfoto-foto, saya menikmati coklat oleh-oleh dari Hungaria. Hemm...yummy! Coklatnya lumer dengan  campuran caramel putih. Udara panas membuat coklat cepat meleleh. Ada satu coklat lagi yang saya bawa untuk dimakan di rumah. Terima kasih Mba Indah atas pemberian coklatnya. 

Setelah puas duduk santai di stasiun Batu Tulis, akhirnya perjalanan dilanjut dengan berjalan kaki. 

Dok. Tim KPK dan Click
Dok. Tim KPK dan Click

Prasasti Batu Tulis

Kalau jalannya ramai-ramai, langkah kaki tidak terasa deh, apalagi kalau sambil ngobrol. Tiba-tiba sudah sampai aja ke Prasasti Batu Tulis. Lokasi Destinasi ini tidak terlalu besar dan luas. Prasasti Batu Tulis ini memiliki luas 17 x 15 Meter. 

Batu prasasti ini peninggalan kerajaan Sunda. Pada batu tersebut terukir kalimat-kalimat dalam bahasa Sunda Kuno dengan aksara Kawi. Dalam prasasti ini ada angka tahun 1455 Saka (1533 Masehi). Konon katanya prasasti ini tempat dinobatkannya Prabu Siliwangi. Mau tahu isi dalam prasasti yang sudah di terjemahkan? Oke deh, berikut ini adalah isi prasastinya:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
    Lihat Travel Story Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun