Mohon tunggu...
Sulistyo
Sulistyo Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Dagang

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Persaingan Iklan Politik di Media, Popularitas, dan Pencitraan

11 Januari 2018   16:11 Diperbarui: 11 Januari 2018   16:21 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan yang paling kasat mata serta dapat dinalar secara logis bahwa maraknya iklan politik dengan simbol-simbol parpol/pendukung, serta menampilkan kandidat tidak lain dan tidak lebih hanyalah sebagai pencitraan belaka. Politik pencitraan rupanya masih tetap dan marak berlangsung di jaman now.

Menyangkut masalah efektif atau tidaknya iklan-iklan politik dalam rangka meraih simpati massa terhadap kandidat yang djagokan untuk dipilih pada hari H pemilu nanti -- itu memerlukan pengamatan tersendiri. Yang penting demi popularitas atau demi pencitraan, begitulah adanya.

Salam selalu popularitas, selalu pencitraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun