Dan yang paling kasat mata serta dapat dinalar secara logis bahwa maraknya iklan politik dengan simbol-simbol parpol/pendukung, serta menampilkan kandidat tidak lain dan tidak lebih hanyalah sebagai pencitraan belaka. Politik pencitraan rupanya masih tetap dan marak berlangsung di jaman now.
Menyangkut masalah efektif atau tidaknya iklan-iklan politik dalam rangka meraih simpati massa terhadap kandidat yang djagokan untuk dipilih pada hari H pemilu nanti -- itu memerlukan pengamatan tersendiri. Yang penting demi popularitas atau demi pencitraan, begitulah adanya.
Salam selalu popularitas, selalu pencitraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H