Mohon tunggu...
Sulistyo
Sulistyo Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Dagang

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jam Belajar Masyarakat (JBM), Jangan Hanya Gugat Medianya

15 November 2017   01:15 Diperbarui: 15 November 2017   01:46 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalaupun kehadiran media beserta teknologinya telah dipandang membawa dampak negatif -- sesungguhnya itu semua sangat bergantung para penggunanya. Kesalahan sangat boleh dikata terletak pada manusia yang memanfaatkan media (human error) sehingga belum bisa optimal menggunakan sesuai fungsi dan peruntukannya.

Dalam pandangan umum, hanya menggugat kehadiran media merupakan sesuatu yang naif apalagi di era kekinian dimana media telah mengindustri sehingga upaya menarik pangsa pasarnya yaitu audiens sebanyak-banyaknya melalui kemasan pesan yang dikemas sedemikian rupa.

Ketiga, berdasarkan fenomena diatas, betapa masih perlunya sosialisasi tentang melek media (media literacy) bagi masyarakat di segala lapisan, sehingga diharapkan terbangun masyrakat sadar bermedia, sadar akan karakteristik masing-masing media serta sadar akan dampak-dampak positif dan negatif akibat kehadiran maupun terpaan isi media (terutama media massa elektronik (TV) termasuk media baru seperti internet dengan segala produk kontennya yang beragam.

Bagaimanapun juga, jam belajar bagi para murid sekolah sangat diperlukan. Gerakan Jam Belajar Masyarakat (JBM) yang kini banyak ditiru di berbagai wilayah boleh saja dilakukan. Hanya saja untuk mencapai efektivitasnya masih perlu didukung beberapa faktor seperti: lingkungan keluarga yang sadar akan proses pendidikan dan perkembangan anak sekolah, fasilitasi yang memadai misalnya akses internet untuk melengkapi bahan pelajaran tertentu, dan faktor pendukung lainnya.

 Oleh karenanya, dengan hanya menggugat media dan teknologi sebagai sebab-musabab minat belajar para murid sekolah menurun - sangatlah kurang bijaksana. Namun demikian sekuat apapun keinginan orang tua untuk meningkatkan minat belajar anaknya -- tentu harus  melihat kemampuan masing-masing dan paling utama adalah lingkungan rumah yang kondusif. Karena perubahan akan terjadi sesungguhnya dimulai dari lingkungan terkecil itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun