Mohon tunggu...
Feni Sulistyawati
Feni Sulistyawati Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta dunia pendidikan dan kesehatan

Content creator and content writer

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sinopsis Film Kim Ji-Young, Born 1982: Rekomendasi Film Tentang Kesehatan Gender

20 September 2021   07:10 Diperbarui: 20 September 2021   07:15 3260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seketika mertuanya menyalahkan dirinya jika karir anaknya hancur gara-gara keegoisan istrinya. Ji-Young kembali sedih dan menangis. 

Saat itu juga mertuanya menelpon ibu Ji-young dan menceritakan keegoisan dan ketidaknormalan putrinya. Ibu Ji-Young merasa terpukul dengan kabar tersbut dan segera menemui putrinya untuk mengetahui keadaannya. Setibanya di sana penyakit putrinya kambuh dimana dia seperti dirasuki oleh neneknya. 

Ibu Ji-Young sangat sedih dengan apa yang dialami oleh putrinya. Ketika ibunya kembali ke rumah. Ibu Ji-Young menyayangkan sikap suaminya yang selama ini hanya memperdulikan kesehatan putra semata wayangnya daripada kedua putrinya. Akhirnya ayah Ji-Young tersadar akan kata kata istrinya dan mulai memperhatikan kesehatan kedua putrinya.

Keesokan harinya, Ji-Young dan Dae-hyun berdiskusi kembali terkait dengan pekerjaan. 

Ji-Young memutuskan untuk tidak bekerja karena tekanan dari mertua dan suaminya sendiri. Saat itu, Dae-hyun memberanikan diri untuk mengatakan kepada Ji-Young tenatng penyakit yang dia alami dan menunjukan bukti sebuah video dimana dia tiba-tiba menjadi orang lain pada saat tertentu. 

Ji-Young menangis dan akhirnya bersedia untuk berobat ke psikiater. Psikiater memberikan saran kepada Ji-Young untuk tidak memendam perasaan dan emosi serta lebih bebas untuk melakukan apa yang dia inginkan.

 Ji-Young bersedia menerima dan mematuhi dan mempraktikkan semua saran dan masukan dari psikiater. 

Hal tersebut dibuktikan Ji-Young dimana saat dia sedang mengantri untuk sebuah kopi di sebuah kedai, ranaknya merengek dengan menarik bajunya dan secara tidak sengaja menjatuhkan kopi yang dia pegang. Seketika membuat dirinya menjadi pusat perhatian umum. 

Awalnya dia tidak mengihiraukan berbagai cibiran dari orang sekitar yang mengeluh karena membuat antrian menjadi lama, akan tetapi dia tidak tahan lagi ketika ada seorang pria yang mengatakan bahwa dirinya lelet seperti cacing dalam membersihkan tumpahan kopi tersebut. 

Seketika Ji-Young langsung menghampiri dan membungkam mulut pria tersebut dengan mengatakan bahwa dirinya tidak berhak menghakimi orang yang tidak dia kenal. Pria dan kedua temannya langsung pergi dengan berganti menjadi pusat perhatian semua orang.

Adegan ditutup dengan kesembuhan Ji-Young secara perlahan, dimana dia mengejar impiannya menjadi seorang penulis tanpa meninggalkan kewajibannya mengurus anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun