Mohon tunggu...
Listiyani
Listiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Prinsip Etika Profesi Guru di SDN Panancangan 1

3 Desember 2024   19:33 Diperbarui: 3 Desember 2024   19:35 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara keseluruhan, penerapan etika profesi guru di SDN Panancangan 1 dipengaruhi oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Faktor pendukung, seperti komitmen guru dan lingkungan kerja yang positif, perlu terus ditingkatkan. Sementara itu, hambatan seperti beban administratif dan kurangnya dukungan orang tua perlu diatasi melalui kerja sama yang lebih erat antara pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan cara ini, prinsip etika profesi dapat diterapkan secara lebih optimal untuk mendukung proses pendidikan yang bermutu. 

3. Dampak Penerapan Etika Profesi Guru terhadap Hubungan dengan Siswa, Orang Tua, dan Masyarakat

Penerapan etika profesi guru memberikan dampak signifikan dalam membangun hubungan yang positif dengan siswa, orang tua, dan masyarakat. Guru yang konsisten menjalankan prinsip etika profesi mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, di mana siswa merasa dihargai dan dilibatkan secara aktif dalam proses belajar. Hal ini mendukung perkembangan karakter siswa sekaligus membangun kepercayaan antara guru dan murid. Seperti yang dijelaskan oleh Fahira (2022), etika profesi memberikan landasan bagi guru untuk berinteraksi secara adil dan sopan dengan siswa, sehingga hubungan yang harmonis dapat terjalin. 

Dalam hubungan dengan orang tua siswa, penerapan etika profesi membantu guru membangun komunikasi yang terbuka dan saling menghormati. Orang tua cenderung lebih percaya pada guru yang menunjukkan sikap profesional dan bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak mereka. Menurut Saleh (2019), pendekatan etis yang dilakukan oleh guru tidak hanya meningkatkan kepercayaan orang tua tetapi juga mendorong keterlibatan mereka dalam mendukung pendidikan anak, baik di sekolah maupun di rumah. Hal ini terlihat dalam program-program sekolah yang melibatkan kerja sama antara guru dan orang tua dalam memantau perkembangan siswa. 

Dampak positif juga terlihat dalam hubungan guru dengan masyarakat. Guru sebagai bagian dari komunitas diharapkan dapat menjadi teladan dan agen perubahan. Guru yang menerapkan etika profesi dengan baik mampu menunjukkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai moral dan integritas. Hal ini memperkuat peran guru sebagai figur yang dihormati dan dipercaya oleh masyarakat (Siswantara, Widana, & Zaenab, 2024). Selain itu, hubungan yang baik antara guru dan masyarakat sering kali memfasilitasi kolaborasi dalam kegiatan pendidikan dan sosial, seperti program pemberdayaan masyarakat atau kampanye pendidikan karakter. 

Namun, kegagalan dalam menerapkan etika profesi dapat berdampak sebaliknya. Misalnya, perilaku yang tidak etis, seperti diskriminasi terhadap siswa atau komunikasi yang buruk dengan orang tua, dapat merusak kepercayaan dan menimbulkan konflik. Nasruddin dkk. (2024) menjelaskan bahwa etika profesi berfungsi sebagai pedoman yang membantu guru menjaga batasan dalam hubungan mereka dengan berbagai pihak, sehingga mengurangi potensi terjadinya masalah tersebut. 

Dengan demikian, dampak penerapan etika profesi guru sangat besar terhadap hubungan sosial yang dibangun di lingkungan sekolah dan komunitas. Guru yang menjalankan etika profesi tidak hanya meningkatkan kualitas interaksi dengan siswa dan orang tua tetapi juga memperkuat peran mereka sebagai pelopor pendidikan yang bermoral dan berintegritas di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan etika profesi bukan hanya kewajiban formal tetapi juga esensial untuk keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. 

4. Strategi Guru dalam Mengatasi Tantangan Penerapan Etika Profesi di SDN Panancangan 1

Guru di SDN Panancangan 1 1 menghadapi berbagai tantangan dalam menerapkan prinsip etika profesi, baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru menerapkan sejumlah strategi yang bertujuan untuk menjaga profesionalisme dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif. 

Salah satu strategi utama adalah penguatan kapasitas diri melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi profesional. Guru secara aktif mengikuti program pelatihan, seminar, dan platform pembelajaran seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Siswantara, Widana, & Zaenab (2024), yang menyatakan bahwa peningkatan kompetensi dapat membantu guru memahami dan mengimplementasikan prinsip etika dengan lebih baik, terutama dalam menghadapi generasi siswa yang semakin kompleks. 

Guru juga menggunakan pendekatan kolaboratif dengan orang tua siswa untuk menciptakan sinergi dalam mendidik anak. Melalui komunikasi yang terbuka, seperti rapat orang tua siswa atau diskusi informal, guru berusaha menyampaikan pentingnya nilai-nilai etika yang diajarkan di sekolah agar dapat dilanjutkan di rumah. Saleh (2019) menyebutkan bahwa kolaborasi ini penting untuk memperkuat pendidikan karakter siswa, karena dukungan keluarga menjadi penentu keberhasilan pembentukan moral. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun