Panggilan video tiap malam, laporan dengan PAP tiap kegiatannya, notifikasi pembuka dan penutup hari yang tidak ada lagi.
Ternyata yang susah diterima adalah menerima kebiasaan yang kemudian berubah. Rutinitas yang biasanya mengisi hari-harimu dari membuka sampai menutup dan membuka mata lagi tidak ada lagi. Bagian ini memang butuh proses, bukan tidak bisa.
Ingat saja bahwa sebelum dia datang, kamu juga bisa menjalani, bukan?
3/Jangan sendirian, sibuklah dengan kegiatan positif!
Apalagi jika kamu tahu bahwa pemicu rasa sedih yang datang adalah ketika kamu sendirian.
Kegiatan positif bisa berupa hobi atau melakukan kegiatan baru yang belum pernah dilakukan. Entah itu hobi menulis, membaca, menyanyi, atau belajar skill baru. Atau berolahraga saja?
Karena ada juga yang menyinggung bahwa ketika seorang tiba-tiba menjadi atlet seperti suka lari, patah hatinya nggak main-main. #eh
Kalau tiba saatnya, mudah-mudahan kamu selalu siap. Tenang, bukan kamu saja yang merasakan. Ada makhluk bumi lain yang juga sama, tapi bedanya dia tidak berisik atau memilih menikmati karena toh hidup masih berlanjut!
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H