Apalagi di jelang Ramadan, di mana orang-orang berjamaah untuk mudik, saya membeli tiket dari jauh-jauh hari. Sudah sejak dari awal bulan!
Selain untuk mendapatkan kepastian tepat duduk, saya juga mendapatkan kepastian harga. Tahu sendiri momen lebaran membuat harga tiket melambung jauh terbang tinggi. Tiket saya pun bernasib demikian. Walau sudah dibeli dari H-sekian minggu, sudah naik lebih dari 50%. Duh!
- Barang Bawaan
Saya tipe orang yang cukup bawa satu tas.
Sudah sering saya dikira bukan mau mudik, lebih terlihat seorang yang mau pulang ke rumah yang kebetulan berada di sekitar lokasi agen bis.
Walau sering dikomen harus bawa ini itu seperti oleh-oleh, saya jarang melakukannya. Bukan tidak ingat dengan orang rumah, hanya saja saya tidak suka meribetkan diri sendiri. Terlebih saya sadar diri, barang bawaan yang banyak akan membuat saya terlihat kepayahan di mata orang lain. Sstt, saya lebih memilih memanfaatkan jasa kurir saja. HEHE.
Ya, meski tidak semua seperti golongan saya. Masih banyak juga orang-orang yang membawa barang bawaan selayaknya orang mudik. Jadi kembali lagi ke pribadi masing-masing. Yang perlu diingat adalah pastikan barang bawaan yang dibawa tidak ketinggalan apalagi sampai hilang karena lolos dari pemantauan.
Skenario Mudik Temanggung-Tasikmalaya: Tips Mudik dengan Mobil Pribadi
Setelah sampai di Temanggung, tujuan berikutnya saya akan Mudik ke Jawa Barat, Tasikmalaya.
Kali ini dengan mobil pribadi, dan Bapak berada di belakang kendali kemudi. Sebelum ada mobil, saya sudah biasa menaiki bis dengan membawa bawaan yang heboh. Kok itu mau? Ya, karena saya tidak sendiri tetapi dengan Bapak Ibu juga kakak dan adik. Rame-rame!
Berbeda dengan menaiki bis, berikut beberapa hal yang biasa saya perhatikan ketika mudik dengan mobil pribadi.
- Kondisi mobil
Yang pertama dan utama adalah sarana transportasinya. Mobil.