Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saya Sudah Ikhtiar, Saya Sudah Divaksin

20 Februari 2021   21:23 Diperbarui: 20 Februari 2021   21:32 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | foto kenang-kenangan vaksinasi

Kapan terakhir bertemu jarum suntik?

Akhirnya lengkap sudah vaksin yang saya dapatkan. Setelah menunggu dua minggu dari hari pertama saya divaksin, hari ini tubuh saya sudah mendapat kedua kalinya. Saya bersyukur karena apa yang saya khawatirkan tidak menjadi kenyataan. Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik.

Vaksin Pertama, Saya Juga Deg-degkan

Kalau teman saya tidak memberitahu saya malam itu, saya mungkin akan melewatkannya.

Sebelumnya saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan jatah vaksin secepat ini. Bagaikan dua sisi, di salah satu sisi saya senang karena kesempatan untuk divaksin terlebih dahulu. Namun, di sisi lain saya juga ada rasa deg-degkan, takut, dan perasaan tidak enak yang hinggap dipikiran. Pikiran yang ke mana-mana sampai-sampai terbawa mimpi~

Sempat terlintas pikiran untuk tidak usah. Akan tetapi saya sadar bahwa divaksin bukanlah semata-mata mengikuti anjuran pemerintah tetapi untuk diri saya sendiri.

Apalagi saya termasuk orang yang harus bekerja di rumah sakit yang menangani pasien COVID-19. Hal yang membuat saya sadar bahwa ini penting untuk saya lakukan. Ya, meski tidak bertemu langsung dengan pasien, namun setiap hari saya harus berada di lokasi yang sama dengan mereka. Mengingat penyebaran COVID-19 juga masih tinggi, vaksin jadi cara untuk memproteksi diri yang sebaiknya saya jalani.

Sabtu pagi, setelah saya menyelesaikan webinar  sekaligus mengumpulkan keberanian, saya berangkat ke rumah sakit untuk divaksin. Sampai di sana, seperti alur pelayanan vaksinasi yang sudah banyak disosialisasikan, saya harus mengikuti alur 4 meja.

Meja pertama, saya sebagai calon penerima vaksin melakukan registrasi dengan menunjukkan kartu identitas. Selanjutnya, saya diberi kuesioner untuk skrining awal. Seperti adakah alergi, komorbid, dan pertanyaan terkait kondisi tubuh lainnya

Lanjut ke meja kedua, petugas kesehatan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan suhu. Setelah dinyatakan sehat, proses vaksinasi baru dapat dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun