Masjid Kedua, Masjid Jogokariyan
Selanjutnya Masjid yang juga tidak akan saya lupa kenangannya dan kelak saya harap bisa datang lagi. Adalah Masjid Jogokariyan. Iya, masjid yang viral itu. Saya harus akui, saya mengunjunginya juga karena rasa penasaran karena berita-berita yang banyak tersebar. Setelah membuktikannya langsung, "pantas saja!" batin saya.
Sama seperti Maskam UGM, masjid Jogokariyan ini juga tak kalah ramai dikunjungi dari berbagai kalangan bahkan dari luar kota. Tidak hanya di waktu Ramadan, pun di waktu hari-hari biasa, Masjid Jogokariyan yang tidak pernah sepi.
Kalau Maskam UGM bisa saya jangkau dengan jalan kaki, masjid Jogokariyan beda cerita. Jika ditarik dari kosan saya, perlu 7 kilometer lagi untuk sampai di lokasi. Namun, saya beruntung karena rute menuju Masjid Jogokariyan adalah rute yang tidak asing lagi. Lokasinya searah dengan sanggar menari saya. Kalau dari Sanggar kira-kira butuh waktu 5 menit lagi untuk sampai.
Jika kita datang ke sana, penampakan Masjid Jogokariyan seperti umumnya Masjid lain yang sering kita jumpai. Yang membuat jadi takjub adalah manajemen masjid yang berfokus pada umat. Salah satunya adalah gerakan sisa infak nol rupiah yang menandakan bahwa tidak ada infak yang ditibun melainkan akan terus berputar untuk kemaslahatan jamaah. Selain itu, ada juga fasilitas Masjid Jogokariyan yang membuatnya jadi beda dengan yang lain yaitu adanya 11 kamar penginapan yang dapat disewa.
Setiap bulan Ramadan, Masjid Jogokariyan selalu mengadakan kegiatan tahunan bernama "Kampoeng Ramadhan Jogokariyan" dengan salah satu acara yang paling dinanti dan menjadi daya tarik adalah pemberian 3000 takjil piring setiap hari.
Dilihat dari pemberitahuan di instagram. Di tengah wabah corona, pemberian takjil masih tetap dilakukan. Hanya saja dengan beda konsepnya. Dimana bukan lagi piring melainkan box makanan dengan sistem dibawa pulang/take away atau lantatur/drive thru. Sejalan dengan imbauan pemerintah untuk melakukan social/physical distancing.
Cerita soal Ramadan tahun lalu di Jogokariyan sudah pernah saya tuliskan di sini.
Sudah pernah ke masjid yang saya sebut di atas? Kalau corona sudah reda, silakan masukan kedua masjid tersebut untuk dijadikan rekomendasi kunjungan religimu ketika sedang di Jogja, ya.