Gejala ini mungkin sekali untuk dialami orang berpuasa dengan latarbelakang yang lagi-lagi adalah terkait pola makan. Konsumsi tinggi makanan yang menunda pengosongan lambung seperti makanan berlemak dan digoreng adalah biangnya.
Biasanya sering terjadi di waktu iftar (buka puasa). Kalau kamu adalah salah satu yang kalap makan goreng-gorengan seperti makannya nasi goreng, lauknya ayam goreng, tempe goreng, bakso goreng, semua yang digoreng, hati-hatilah.
3. konstipasi
Untuk menghindari atau jika sudah terjadi agar bisa meminimalisasi sakitnya, setiap individu yang berpuasa disarankan untuk menjalani pola makan dengan gizi seimbang dan gaya hidup sehat lainnya.
Selama puasa, terjadinya perubahan pola makan dapat menyumbang pada kejadian konstipasi. Konstipasi dapat terjadi karena kurangnya serat yang dikonsumsi.
Alhasil waktu sisa makanan dipencernaan menjadi lebih lama dan menjadi sulit dikeluarkan. Untuk itu jangan melewatkan untuk mengasup serat yang bisa kamu dapat dari sayur dan buah-buahan agar pencernaanmu tetap lancar.
Faktor lainnya adalah adanya penurunan aktivitas fisik. Ternyata kita yang kurang bergerak juga bisa menyumbang sembelit.
Jadi, jangan biasakan untuk berdiam saja kalau ingin pencernaan juga tidak ingin hanya diam, ya. Asupan cairan juga penting dipenuhi untuk mengurangi risiko kejadian.
***
Itulah beberapa keluhan sakit ringan yang bisa terjadi selama puasa dan cara meminimalisasinya. Jangan sampai keluhan sakit yang ternyata kita sendiri penyebabnya menjadi penghalang untuk beribadah di bulan suci yang datangnya sudah dinanti-nanti.
Memang sakit tiap orang itu relatif. Bisa jadi ada seseorang yang tetap bisa melakukan aktivitas walau sedang sakit kepala saat puasa. Akan tetapi ada juga seorang yang kepayahan sehingga tidak mampu untuk melanjutkan. Lalu bagaimana?