Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lemak Trans, Lemak yang Banyak Kita Temui dan Mengapa Perlu Diwaspadai

13 November 2018   22:32 Diperbarui: 12 April 2022   22:44 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lemak, berbicara hal ini sering membuat orang auto-berpikir negatif. Padahal tidak semua gara-gara lemak. Lalu, lemak yang jenis apa sih yang benar-benar punya dampak bagi kesehatan itu?.

Percayalah, Tidak Semua Salah Lemak
Sebelum menyalahkan lemak, ada baiknya kita mengetahui hal-hal baik apa saja yang lemak berikan kepada tubuh ketika kita mengkonsumsinya.

Lemak adalah sumber energi paling besar dibandingkan karbohidrat dan protein, dimana dalam 1 gram lemak mengandung 9 kalori. Selain sebagai penyedia energi, pun keberadaan lemak membantu tubuh dalam menyerap beberapa vitamin penting seperti vitamin A, D, E dan K.

Fungsi lemak lainnya yang tak kalah penting seperti untuk membantu pertumbuhan dan mendukung dalam pemeliharaan kesehatan tubuh. Terlibat dalam pembentukan hormon!

Jadi, tidak benar jika kita menghindari sama sekali. Tubuh ternyata tetap membutuhkannya, kan?

Mengenal Lemak dan Dampaknya bagi Tubuh
Salah satu kejahatan yang membuat orang beranggapan 'pokoknya salah lemak' adalah lemak trans atau trans fat.

Tubuh memang membutuhkan lemak, hanya saja beberapa lemak ternyata punya dampak negatif. Hal itu juga yang mungkin membuat orang-orang jadi lebih sering menyalahkan lemak.

Padahal kembali lagi, tidak semua lemak punya peran yang 'jahat'. Seperti halnya manusia, yang punya ungkapan "1000 kebaikan akan dilupakan hanya karena 1 kejahatan, sedangkan 1 kejahatan tidak akan dilupakan walau dengan 1000 kebaikan". Pun begitu nasib yang dialami lemak. #eh

ilustrasi | healthline.com
ilustrasi | healthline.com
Ada dua jenis lemak yang perlu kita ketahui yaitu lemak jenuh (saturated fat) dan lemak tidak jenuh (unsaturated fat).

Lemak jenuh adalah lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap, seperti  jomblo yang tidak punya pasangan yang lama-lama jenuh dengan hidupnya. Sedangkan lemak tak jenuh adalah lemak yang setidaknya memiliki satu ikatan rangkap pada struktur kimianya. 

Perbedaan lainnya adalah bentuknya ketika berada di suhu ruang dan sumber asalnya, dimana lemak jenuh berbentuk solid (padat) dan berasal dari hewani sedang lemak tak jenuh berbentuk liquid (cairan) dan berasal dari minyak nabati --alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian.

Lemak jenuh sering dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, sebaliknya lemak tak jenuh membantu mengurangi kolesterol 'jahat' dalam tubuh, yang mana dapat mengurangi risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskuler seperti jantung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun