Pernah menghitung seberapa lama waktu makanmu? Kurang dari lima menit? Ngejar gebetan aja gak secepet itu,kali.
Soal lamanya waktu makan, mungkin hal yang terlihat sepele dan tidak penting bagi kebanyakan orang. Pandangan yang demikian ini jadi wajar mengingat sepertinya nih tidak banyak memang yang tahu ternyata ada dampak yang bisa timbulkan dari kebiasaan waktu makan kita selama ini.
Nah, memangnya apa sih hal yang bisa ditimbulkan dari cepat atau lamanya makan? Adakah dampaknya bisa berhubungan dengan kesehatan?
Tubuh Perlu Waktu untuk Merespon Makananmu
Semua butuh waktu, termasuk soal kenyang yang diberikan oleh makananmu.
Singkatnya, ketika kamu makan cepat tubuhmu jadi tidak punya waktu untuk memberikan sinyal pada otak bahwa sebenarnya kamu sudah cukup.
Sekitar 15-20 menit adalah waktu yang paling tidak dibutuhkan otak untuk mendapat sinyal kenyang itu . Disadari atau tidak, cepat lambatnya waktu yang kita gunakan untuk makan ini ujung-ujungnya bisa berdampak pada jumlah kalori yang kita konsumsi
Dari sini kemudian kita bisa sama-sama mengerti dan menghubungkan, ketika kita makan terlalu cepat maka otak kita pun tidak bisa memberitahumu sehingga makanmu jadi tidak terkontrol.
Jika cara makan ini sudah jadi biasa dan berkepanjangan, jangan salahkan jika kemudian tubuhmu makin melar. Ya, makan yang buru-buru ini ternyata dampaknya bisa menyumbang berat badanmu dan mungkin saja membuatmu jadi obesitas.
Parahnya, kebiasaan yang sering tidak dianggap ini juga bisa membuatmu mengalami sindroma metabolik yang mana meningkatkan risikomu terkena penyakit jantung, diabetes dan stroke. Ngeri gak tuh?
Para peneliti di Hirosima University Jepang telah membuktikan hubungan lama waktu makan dan sindroma metabolik ini. Dimana peneliti menemukan bahwa mereka dengan tipe pemakan cepat dalam kurun 5 tahun berpotensi terkena sindroma metabolik.
Angka kejadian pada mereka yang makan cepat adalah sebesar 11,6 persen dan pada mereka yang lambat hanya 2,3 persen saja.
Pada mereka yang makan cepat juga diketahui memiliki berat badan lebih, lingkar pinggang yang lebih besar dan kadar gula darah yang tinggi. Kumpulan gejala-gejala yang menunjukan adanya sindroma metabolik nih.
Sama-sama studi di Jepang. Penelitian lain pada lebih dari 3000 wanita dan pria yang makin mendukung buruknya kebiasaan cepat makan adalah mereka makan cepat dan terus melanjutkan makan sampai kenyang tiga kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan daripada mereka yang makan dengan lambat.
Terlihat Sulit? Begini Cara Memulainya
Konsentrasilah pada makananmu. Untuk bisa melakukan makan dengan tidak buru-buru, konsentrasi adalah langkah penting yang bisa pertama kali kamu lakukan.
Coba hilangkan pengganggu-pengganggu saat kamu makan. Seperti, jangan makan didepan televisi yang menayala atau disambi dengan main ponsel? Fokuslah pada makananmu, bukan hal yang lain. Daripada menonton, coba dengarkan musik deh.
Nikmati tiap suapanmu, coba rasakan lagi rasanya seperti apa, teksturnya. Tingkatkan pengalaman makanmu!
Nikmati dan Syukuri
Sayakan sibuk!
Baiklah, hari ini kebanyakan orang memang sibuk, antara sibuk benerandan sok sibuk #eh. Tetapi jangan jadikan alasan itu untuk tidak memulainya. Sulit? Itu hanya perasaanmu saja karena dengan sedikit trik kamu pasti bisa melakukannya.
Cobalah menikmati setiap suap makanan yang kamu makan. Bayangkan manfaat apa yang kamu makan. Misalnya makan sayuran, maka bayangkan tubuhmu mengucapkan terima kasih karena kamu menyayanginya dengan memberi ia serat dan banyak vitamin.
Sebaliknya jika kamu makan junk food, bayangkan susahnya tubuhmu mencerna apa yang kamu makan tadi, yang tinggi kalori, tinggi lemak belum lagi sodium (garam) yang melebihi rekomendasi harian. Kamu seharusnya merasa bersalah telah memperlakukan tubuh dengan cara demikian.
Jangan lupa juga untuk mensyukuri tiap makanan yang bisa kamu makan hari ini,ya. Karena belum tentu di luar sana, orang-orang bernasib seperti kamu yang bisa beruntung seperti kamu. Bisa Makan!
Seperti yang disebutkan pada 10 pesan gizi seimbang yang pertama, syukuri dan nikmati aneka ragam makanan,yuk!
Jangan buru-buru.
Salam,
Listhia H Rahman