Angka kejadian pada mereka yang makan cepat adalah sebesar 11,6 persen dan pada mereka yang lambat hanya 2,3 persen saja.
Pada mereka yang makan cepat juga diketahui memiliki berat badan lebih, lingkar pinggang yang lebih besar dan kadar gula darah yang tinggi. Kumpulan gejala-gejala yang menunjukan adanya sindroma metabolik nih.
Sama-sama studi di Jepang. Penelitian lain pada lebih dari 3000 wanita dan pria yang makin mendukung buruknya kebiasaan cepat makan adalah mereka makan cepat dan terus melanjutkan makan sampai kenyang tiga kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan daripada mereka yang makan dengan lambat.
Terlihat Sulit? Begini Cara Memulainya
Konsentrasilah pada makananmu. Untuk bisa melakukan makan dengan tidak buru-buru, konsentrasi adalah langkah penting yang bisa pertama kali kamu lakukan.
Coba hilangkan pengganggu-pengganggu saat kamu makan. Seperti, jangan makan didepan televisi yang menayala atau disambi dengan main ponsel? Fokuslah pada makananmu, bukan hal yang lain. Daripada menonton, coba dengarkan musik deh.
Nikmati tiap suapanmu, coba rasakan lagi rasanya seperti apa, teksturnya. Tingkatkan pengalaman makanmu!
Nikmati dan Syukuri
Sayakan sibuk!
Baiklah, hari ini kebanyakan orang memang sibuk, antara sibuk benerandan sok sibuk #eh. Tetapi jangan jadikan alasan itu untuk tidak memulainya. Sulit? Itu hanya perasaanmu saja karena dengan sedikit trik kamu pasti bisa melakukannya.
Cobalah menikmati setiap suap makanan yang kamu makan. Bayangkan manfaat apa yang kamu makan. Misalnya makan sayuran, maka bayangkan tubuhmu mengucapkan terima kasih karena kamu menyayanginya dengan memberi ia serat dan banyak vitamin.