“Halo..Algis”
“Kinan..aku udah beres. Kamu tunggu aku,ya. Lima belas menit”
“Oke”
Lima belas menit berlalu dengan cepat, secepat degup jantungnya yang mulai terasa aneh.
Drrrt.
Hei, bukain pintu. Sudah di depan rumah nih.
“Kinan..kamu kenapa deg-degan gini sih.” Lagi, Kinan bicara sendiri sambil melangkahkan kakinya menuju pintu.
**
“Kinanthi..”, kata pertama yang Kinanthi dengar dari laki-laki tinggi berkacamata. Tampilannya sesantai dulu, dengan kaos dan celana jeans. Tambahan jaket kulit yang membuatnya sedikit berbeda, lebih lelaki.
“Eh..Algis. Sila masuk, duduk dulu”, Bagaimanapun Kinanthi tidak boleh terlihat gugup dihadapan masa lalunya.
“Hmm..Makan di luar aja yuk. Nasi goreng Pak Broto, boleh nih.Aku yang traktir.. ”