Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Rokok Itu Murah, tetapi Sehat Bukan Hal "Murahan"

7 Oktober 2015   22:18 Diperbarui: 14 Agustus 2020   10:14 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merokok adalah salah satu penyebab kematian di seluruh dunia. Penyakit jantung koroner, kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronis adalah contoh penyakit yang dapat disebabkannya..

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran pernapasan dan berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel gas yang beracun dan berbahaya. Kebiasaan merokok merupakan penyebab penting dan utama dalam kasus ini. 

Namun , bukan berarti hanya berisiko bagi si perokok , pun bagi perokok pasif. Faktor lainnya bisa juga terjadi akibat sering terpapar polusi dalam waktu yang lama. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan di Indonesia dan lebih banyak terjadi pada pria karena pria lebih banyak yang merokok.

Jika Sudah PPOK,Bagaimana?

Pada pasien PPOK, risiko terjadi malnutrisi memang tidak bisa dihindarkan. Adanya peningkatan kebutuhan energi , karena kondisi fisiologis seperti adanya sesak napas menjadi salah satu penyebabnya. Otot-otot pernafasan pada penderita PPOK memerlukan 10 kali kalori lebih banyak daripada orang tanpa PPOK.

Dalam hal ini pun pemberian diet pasien perlu diperhatikan, karena pemberian diet  tinggi karbohidrat justru dapat menjadi memperparah kondisinya. Hal ini disebabkan karena pada pembakaran karbohidrat akan menghasilkan karbondioksida yang perlu dikeluarkan juga. Ada baiknya bagi penderita PPOK mendapatkan terapi diet rendah karbohidrat tinggi lemak. 

Kebutuhan protein diberikan pada umumnya. Protein dapat mencegah pemecahan otot dan menjaga kekuatan  paru-paru.  Pembatasan natrium pun perlu diperhatikan agar tubuh tidak mengalami resistensi cairan (penahanan cairan) yang kemudian malah akan menjadi faktor penyulit bernafas. Selain itu, pada perokok asupan mikronutrien utamanya vitamin yang dapat menjadi antioksidan perlu ditingkatkan. Vitamin C adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan bagi para perokok. Radikal bebas yang diakibatkan dari rokok akan menyebabkan stress oksidatif (jumlah radikal bebas yang berlebihan dan dapat merusak sel) dalam tubuh perokok.

Penelitian menunjukkan bahwa orang merokok 1 bungkus sehari membutuhkan  vitamin C 16 mg sehari, sedangkan yang merokok 2 bungkus memerlukan 32 mg.Selain itu vitamin C berguna juga untuk daya tahan tubuh.

***

“Jadi  apakah bapak masih merokok hari ini?”

“sama sekali tidak pernah lagi dong, Mbak”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun