Merokok adalah salah satu penyebab kematian di seluruh dunia. Penyakit jantung koroner, kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronis adalah contoh penyakit yang dapat disebabkannya..
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran pernapasan dan berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel gas yang beracun dan berbahaya. Kebiasaan merokok merupakan penyebab penting dan utama dalam kasus ini.
Namun , bukan berarti hanya berisiko bagi si perokok , pun bagi perokok pasif. Faktor lainnya bisa juga terjadi akibat sering terpapar polusi dalam waktu yang lama. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan di Indonesia dan lebih banyak terjadi pada pria karena pria lebih banyak yang merokok.
Jika Sudah PPOK,Bagaimana?
Pada pasien PPOK, risiko terjadi malnutrisi memang tidak bisa dihindarkan. Adanya peningkatan kebutuhan energi , karena kondisi fisiologis seperti adanya sesak napas menjadi salah satu penyebabnya. Otot-otot pernafasan pada penderita PPOK memerlukan 10 kali kalori lebih banyak daripada orang tanpa PPOK.
Dalam hal ini pun pemberian diet pasien perlu diperhatikan, karena pemberian diet tinggi karbohidrat justru dapat menjadi memperparah kondisinya. Hal ini disebabkan karena pada pembakaran karbohidrat akan menghasilkan karbondioksida yang perlu dikeluarkan juga. Ada baiknya bagi penderita PPOK mendapatkan terapi diet rendah karbohidrat tinggi lemak.
Kebutuhan protein diberikan pada umumnya. Protein dapat mencegah pemecahan otot dan menjaga kekuatan paru-paru. Pembatasan natrium pun perlu diperhatikan agar tubuh tidak mengalami resistensi cairan (penahanan cairan) yang kemudian malah akan menjadi faktor penyulit bernafas. Selain itu, pada perokok asupan mikronutrien utamanya vitamin yang dapat menjadi antioksidan perlu ditingkatkan. Vitamin C adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan bagi para perokok. Radikal bebas yang diakibatkan dari rokok akan menyebabkan stress oksidatif (jumlah radikal bebas yang berlebihan dan dapat merusak sel) dalam tubuh perokok.
Penelitian menunjukkan bahwa orang merokok 1 bungkus sehari membutuhkan vitamin C 16 mg sehari, sedangkan yang merokok 2 bungkus memerlukan 32 mg.Selain itu vitamin C berguna juga untuk daya tahan tubuh.
***
“Jadi apakah bapak masih merokok hari ini?”
“sama sekali tidak pernah lagi dong, Mbak”