Mohon tunggu...
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyentuh jiwa dan menginspirasi orang lain~

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Melalui Lensa Filsafat Bahasa Biasa: Eksplorasi Makna dalam Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" Karja Sapardi Djoko Damono

4 Desember 2023   16:49 Diperbarui: 6 September 2024   21:38 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pada Suatu Hari Nanti" adalah puisi yang ditulis pada tahun 1991 oleh Sapadi Djoko Damono. Puisi ini terkenal dengan keindahan prosanya yang menyentuh hati pembacanya sejak pertama kali membacanya. Walaupun bahasa puisi ini sederhana, namun maknanya sangat mendalam. Adapun analisis puisi ini, yakni:

Bait pertama:

Pada suatu hari nanti,

Jasadku tak akan ada lagi,

Tapi dalam bait-bait sajak ini,

Kau tak akan kurelakan sendiri.

Pada bait pertama, penulis seolah ingin menceritakan kepada kita bahwa ketika ajalnya datang dan jasadnya lenyap, ia tetap tidak akan meninggalkan orang yang dicintainya, sehingga memberikan kesan yang sangat romantis dan gambaran kesetiaan, bahkan kematian itu sendiri pun tidak ampu memisahkan dirinya dari kekasihnya menunjukkan betapa penulis sangat mencintai kekasihnya.

Bait kedua:

Pada suatu hari nanti,

Suaraku tak terdengar lagi,

Tapi di antara larik-larik sajak iniย 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun