Malam ini kami bertiga menginap menunggu Randa. Tante Aisyahpun dengan setia menunggu Randa di dalam sana. Begitu besar kebahagiannya dan berharap vonis yang selama ini ramai di ucapkan oleh dokter yang memeriksanya segera sirna.
"Kamu dapat dari mana biaya operasi Randa?" Tanyaku kemudian memecah kesunyian diantara kami.
"Itu bukan urusan kamu." Jawab Radit dingin. Ah ya, Radit yang beginilah yang aku kenal memang.
Aku diam kembali. Tak mau mencampuri lebih jauh
 "Aku dapat dari taruhan." Jawab Radit saat beberapa menit kemudian.
Baca Juga: Trouble Maker (Part 1)