Mohon tunggu...
Lis Liseh
Lis Liseh Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Pengajar

Apoteker dan Pengajar di Pesantren Nurul Qarnain Jember | Tertarik dengan isu kesehatan, pendidikan dan filsafat | PMII | Fatayat NU. https://www.facebook.com/lis.liseh https://www.instagram.com/lisliseh

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Trouble Maker (Part 11)

30 Maret 2019   12:19 Diperbarui: 30 Maret 2019   12:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semoga kamu tidak lebih menyesal lagi jika nanti kamu tahu bagaimana Rades sebenarnya."

"Oh! Kamu mau bilang kalau kamu itu lebih baik dari Rades gitu?"

"Tidak, aku cuma pengen bilang kalau saat ini aku sedang berusaha menjaga orang yang aku cintai." Iapun beranjak  dengan langkah yyang dipercepat.

Kepergiannya menyisakan sederet tanda tanya besar dalam benakku. Kenapa semua harus begini? Raditya Anggara yang dulu memang tak ku fahami tabiatnya kini  bertambah tak ku mengerti. Sikapnya yang seperti ini, apa benar ini Radit yang ku kenal? Bukankah dulu Radit sering bersikap dingin dan masa bodoh jika aku ngambek? Mengapa sekarang begitu kukuh ia meyakinkanku untuk kembali?

Dan Rades, aku sendiri masih percaya mengapa bisa aku bersedia menjadi pacarnya. Rasanya dia dulu adalah Monster Setan yang sangat ku benci. Selalu membuat onar seenaknya. Tapi kenapa deganku sekarang? Malah jatuh dalam dekapannya. Bukannya sejak dulu takdir sudah seperti ini? Selalu mempermainkan manusia seenaknya. Adda banyak hal yang bisa dibolak-balik sekenanya oleh waktu. Apa yang dibenci, takkan selamanya dibenci. Ada banyak hal yang tak kita suka dapat menjadi hal yang sangat kita suka jika sudah mengenalnya lebih dekat.

Aku sendiri tak tahu, tindakanku ini benar atau tidak, aku tidak tahu kenapa bisa menerima Rades. Padahal aku masih belum kenal betul pribadi Rades yang sebenarnya. Apalagi sekarang Rades dipenjara, memang dia di sana karena kesalahan masa lalunya, tapi itu bukannya telah memberiku cukup bukti bahwa Rades bukanlah yang terbaik untuk ku? Ditambah lagi keluarganya bermasalah. Mungkin benar ya ungkapan bahwa Badboy itu lebih menarik? Aduh, Prinsa. Pikiran macam apa sih yang sedang meracunimu? Sadarlah....

Oh ya! Hari ini aku masih belum menjenguk Randa.

Ku tata langkah walau dengan sejuta tanya menghujani otakku. Kali ini aku sedang berjalan di atas benda yang terhampar memutih, tetapi tak seputih hatiku. Dengan membawa otak yang penuh perkara aku mencoba menguatkan diri menjenguk Randa.

"Suster! Pasien di ruang ini kemana?" Tanyaku ketika tak kudapati Randa di ruangannya.

"Oh! Pasien di ruang ini ada di ruang sentral bedah sedang melakukan operasi."

"Apa!....Randa sedang operasi? Ruangannya dimana ya, Sus?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun