Mohon tunggu...
Lis Liseh
Lis Liseh Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Pengajar

Apoteker dan Pengajar di Pesantren Nurul Qarnain Jember | Tertarik dengan isu kesehatan, pendidikan dan filsafat | PMII | Fatayat NU. https://www.facebook.com/lis.liseh https://www.instagram.com/lisliseh

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Trouble Maker (Part 8)

26 Maret 2019   14:13 Diperbarui: 26 Maret 2019   14:27 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terbangun aku dari tidur tak terencana itu. Kaki kiriku diperban, terkapar di ruang perawatan.

 "Eh, Prin! Kamu udah sadar?" Sapa Adrian yang baru masuk membawa sekantong plastik makanan yang kemudian ia letakkan di meja.

"Iya, Yan. Berapa lama aku pingsan?"

"Cuma 3 jam kok, Prin. Hehe. Papa sama Mama kamu sedang diperjalaan. Rades ada di depan, mau aku panggil?"

"Tidak usah. Kalau perlu jangan dikasih masuk." Aku masih kesal dengannya. Bagaimana bisa dia membiarkan aku dipatok ular? Cinta macam apa itu, membiarkan orang yang dicintai dalam bahaya.

"Ya udah kalau gitu. Mau makan buah? Biar aku kupaskan."

"Makasih, Yan. Nanti saja."

"Syukurlah kalau kamu sudah sadar." Tiba-tiba suara menyebalkan itu muncul dari balik pintu.

Aku diam. Malas berbicara dengannya. Huft! Masih tetap tidak bisa mengerti, sebenarnya otaknya ia kasih makan apa sih, bisa-bisanya dia membiarkan ular itu menggigitku hanya karena tak mau mengiyakan permintaannya.

"Yan, kamu jagain dia dulu ya, aku masih ada urusan." Pamitnya lalu pergi tanpa mendengar jawaban dari Adrian. Rades pergi terburu-buru tanpa menoleh.

"Sekalian nggak perlu muncul lagi dikehidupaku." Gerutuku penuh kekesalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun