Aku terenyuh, air mata menuruni wajahku satu persatu mengiringi kata demi kata yang tertulis dalam surat yang pagi tadi Radit berikan. Apakah benar Radit begitu mencintaiku? Tapi kenapa dia mendiamkanku tapa alasan yang jelas begitu lama? Memang, di samping itu juga aku sendiri merasa tak pantas bersanding denganmu, kau begitu sempurna, ku harap semoga kamu dapat yang lebih baik dariku, tapi jika memang kau adalah jodohku, maka cintalah yang akan menuntunku kembali kepadamu, Radit. Aku sayang kamu, tapi keadaan memaksaku untuk melepaskanmu agar aku tidak mengganggumu lagi. Maaf.
Baca Juga: Trouble Maker (Part 5), Trouble Maker (Part 4), Trouble Maker (Part 3), Trouble Maker (Part 2), Trouble Maker (Part 1)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H