Ada banyak alasan mengapa KAI Commuter menjadi andalan transportasi dalam berbagai perjalanan. Selain urusan ongkos yang terbilang hemat dan merakyat, naik KRL itu jadwalnya jarang ngadat. Selain itu perjalanannya pun terbilang cepat karena tidak mengenal kata macet seperti opsi transportasi darat lainnya, baik itu transportasi pribadi maupun transportasi publik.
Seperti perjalanan pagi di awal Mei kemarin. Saat saya dan beberapa sabahat memutuskan untuk piknik tipis-tipis ke Solo bareng si kecil. Niatnya terbilang sederhana. Sekedar mengenalkan transportasi publik pada para krucil, plus sekalian mampir ke warung mie yang tengah dirintis oleh adik angkatan kami.
Sesampainya di Solo ternyata malah kepagian. Warung yang menjual bakmi dan kimchi itu belum buka. Alhasil kami jadi punya tujuan wisata dadakan. Setelah mengecek lokasi warung di Google Maps, kami memutuskan untuk jalan-jalan dulu di Pasar Triwindu.
Jadwal keberangkatan KRL memang begitu. Seingat saja selalu tepat waktu. Soalnya saya belum pernah nemuin jadwal kereta yang terlambat, gitu. Ternyata sesampainya di depan Pasar Triwindu. Di sepanjang jalan tersebut sangatlah lenggang, lengkap dengan tempat duduk melingkar yang nyaman untuk beristirahat sejenak sebelum memulai perjalanan.
Harap maklum dengan testimony di atas. Soalnya Solo adalah kota terdekat dari Jogja yang cukup sering saya sambangi. Selain urusan pekerjaan, Solo kerap menjadi lokasi healing tipis-tipis yang tidak bikin kantong jadi “menangis”. Apalagi kalau rencana jalannya bareng para kesayangan. Sudahlah aman, perjalanan me time bareng teman-teman jadi tambah menyenangkan.
Di tengah polusi yang diakibatkan oleh lonjakan jejak karbon harian, tentu memilih menggunakan transportasi publik saat bepergian ke luar kota menjadi opsi bijak yang perlu dipertimbangkan. Senang sekali melihat antusias anak-anak di sepanjang perjalanan menuju Solo tadi. Mereka terlihat begitu enjoy dengan perjalanan murah meriah ini.