![Seniman Muda Apri Susanto (Dokumentasi Retno Septyorini)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/31/mas-apri-5abfa77016835f0cf46ef9b3.jpg?t=o&v=555)
![The Flow Of Life Karya Apri Susanto (Dokumentasi Retno Septyorini)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/31/life-1-5abfa78ccbe52374a7730f43.jpg?t=o&v=555)
![Detail](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/31/life-2-5abfa7afcf01b40a7640a3b2.jpg?t=o&v=555)
"Cara bikin karya berbahan tanah liat sebenarnya terbilang mudah. Pertama ambil tanah liat, tambahkan air secukupnya, bentuk sesuai selera, keringkan, warnai lalu bakar. Untuk memperoleh warna yang diinginkan, proses pembakaran dilakukan sebanyak dua kali. Efek glossy yang ditimbulkan seperti yang terlihat pada karya "The Flow Of Life" tadi terjadi akibat proses pembakaran", begitu terang Mas Apri, seniman muda yang awalnya saya kira koki, hehehe.
Mengetahui creative rational para seniman kali ini tentu membuka pandangan lain atas berdirinya karya seni yang dibuat dari hati. Sebagian lainnya, dibuat pula dalam mengkampanyekan kepedullian terhadap lingkungan. Terima kasih Gaia Art Movement telah berbagi informasi apik ini!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI