Mohon tunggu...
Retno Septyorini
Retno Septyorini Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan, sering jalan ^^

Content Creator // Spesialis Media IKKON BEKRAF 2017 // Bisa dijumpai di @retnoseptyorini dan www.retnoseptyorini.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerokan, Tradisi Usir Angin Andalan Lintas Jaman

26 November 2017   20:48 Diperbarui: 26 November 2017   22:22 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terus sekarang masih sering kerokan juga?".

"Iya. Soalnya udah cocok ama tradisi pengusir angin yang satu ini. Sayangnya, sekarang habis dikeroki ibu gamau bayar aku", haha.

"Yeee! Udah bagus masih dikerokin! Mmm,Ret, omong -omong, kok kerokan bisa ngusir masuk angin sih?".

Aromaterapi Balsem Lang Dapat Melegakan Pernapasan (dokumentasi pribadi)
Aromaterapi Balsem Lang Dapat Melegakan Pernapasan (dokumentasi pribadi)
"Sensasi kerokan itu mirip dengan dipijat. Selain menimbulkan rasa hangat, kerokan dapat melancarkan aliran darah yang tersumbat. Karena itulah kerokan juga dapat mengurangi rasa pegal pada tubuh. Asyiknya lagi sensasi rasa hangat usai kerokan ternyata dapat meningkatkan produksi beta endorfin dalam tubuh".

"Menurut penelitian Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, kenaikan beta endorfin usai kerokan tersebut disebabkan karena aktivitas glandula pituitari dan pemecahan  pro hormon POMC (proopiomelanocortin) dari sel-sel keratinosit dan  sel endotel kapiler yang terjadi usai kerokan. Kenaikan beta endorfin usai kerokan inilah yang membuat tubuh menjadi lebih rileks".

"Jadi kalau cuma meriang, masuk angin, perut kembung ataupun pegal-pegal di tubuh, saya lebih memilih untuk kerokan saja. Bisa ngeman ginjal sekaligus menghemat pengeluaran. Sudah mudah dan murah, manjur pula. Kalau bisa hemat gini kan duitnya bisa ditabung buat jalan-jalan lagi".

"Ada gitu yang mau diceritain lagi Ret?".

"Sesungguhnya artikel ini dibuat sembari kerokan di dalam kamar, hehe. Bagi seorang content writer, tumpukan deadline pekerjaan yang sudah dijanjikan tak akan dibatalkan begitu saja karena alasan langit berawan, hujan atau hal-hal lain seperti macam perut kembung, pegal-pegal ataupun masuk angin. Eh, beneran lho, habis kerokan badan jadi lebih enakan! 

Kerokan itu tidak seseram rumor yang beredar di luar sana kok. Kan kita bisa atur kapan mulai dan berhenti menggesek koin saat kerokan bukan? Asal kita bilang kalau sudah merasa cukupan, kerokan nggak akan bikin kesakitan kok."

Ketika Masuk Angin Sudah Lewat (dokumentasi pribadi)
Ketika Masuk Angin Sudah Lewat (dokumentasi pribadi)
"Tuh kan, bercerita tentang kerokan jadi "lari" kemana-mana deh! ".

 

Salam sehat dari Jogja,

-Retno-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun