Mohon tunggu...
Liria Lase
Liria Lase Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Melankolis, Pecinta Senja, Laut dan Hujan. www.airpecah.blogspot.co.id https://www.wattpad.com/user/lirialase https://www.tumblr.com/blog/airpecah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jodoh

7 Agustus 2017   20:19 Diperbarui: 7 Agustus 2017   20:36 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bu, Naya merasa sangat jahat dengan mas Bram. Naya meninggalkan dia lalu menerima lamaran mas Edo. Naya seharusnya bagaimana bu?"

"Nay, jodoh rezeki dan kematian itu adalah rahasia semesta. Kamu tidak salah apa-apa dalam hal ini. Coba berdoa dan mohon diberi petunjuk dari Tuhan"

"Bu, terima kasih untuk semuanya"

"sama-sama Naya, kamu harus siap-siap, keluarga Edo akan tiba sebentar lagi"

"Baik bu"

Secarik kertas di atas meja rias, dan Naya mulai merangkai kata :

"Dear Mas Bram

Aku selalu berdoa agar mas diberikan kesehatan. Aku sedang tidak bisa berpikir jernih. Surat ini kutuliskan dengan hati-hati, mohon maaf untuk kata-kata selanjutnya. Mas, hari ini penentuan tanggal pernikahan antara  aku dan mas Edo. Aku belum mampu mengatakan bahwa aku mencintai Edo. Aku masih mencintaimu. Hanya saja kamu harus tau, pernikahan bukan hanya tentang cinta saja. Aku melihatmu sebagai laki laki yang gila kerja. Kau korbankan cintamu demi karir dan demi prinsip hidupmu itu. Kau sedang membangun istana tanpa penghuni mas. 

Kau kumpulkan uang-uang itu dengan melepaskan satu persatu cinta di dekatmu. Aku bertanya, kapan terakhir kali kamu hadir di hari-hari terbaiku? Bahkan dua kali ulang tahunku kau tidak pernah ada. Hanya uang-uang dan uang yang kau pikirkan. Jangan katakan bahwa ini adalah untukku, untuk masa depan yang kau idam idamkan itu. Aku sedang tidak tergiur dengan masa depan impianmu itu. Semuanya hanya mengaburkan masa depanku. Aku sedang tidak berpikir jernih mas, maafkan aku. Semoga wanita terbaik yang kelak menemanimu.

                                                                                                  - Naya

Naya melipat surat itu lalu menitipkan pada adiknya Rena. Sedikit tenang perasaannya, Naya bisa menjelaskan apa yang membuatnya memilih Edo. Ketukan pintu kamar sekaligus memanggil Naya untuk keluar dan bertemu dengan keluarga Edo.  Sore itu Edo mengajak Naya untuk berbicara hanya berdua saja. Naya memilih tempat di kolam samping rumahnya yang cukup teduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun