Dengan mengubah pandangan kita mengenai belajar, anak-anak pun jadi lebih cinta belajar. Karena selama ini mereka menganggap belajar itu matematika, fisika dan bahasa Inggris, ya jelas mereka jadi muak dengan kata belajar. Ditambah cara yang kita gunakan dalam mengajar itu lebih sering menggunakan metode ceramah yang membosankan.
Coba kalau dari awal kita kenalkan pada anak bahwa belajar adalah bermain. Saat ini, mereka pasti selalu ingin belajar! Oke, saya rasa belum terlambat untuk melakukan mind reloadedpada anak Anda mengenai definisi belajar.
Sekarang, saya akan jelaskan 5 prinsip atau cara belajar keluarga homeschooling. Sekalipun Anda bukan praktisi homeschooling, Anda tetap diijinkan untuk menerapkan prinsip ini untuk keluarga Anda di rumah.
Prinsip pertama adalah mengeluarkan potensi anak.Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris disebut Education.Dan, educationini berasal dari bahasa Latin educareyang bermakna mengeluarkan.
Jadi, pendidikan yang sebenarnya haruslah mampu mengeluarkan potensi anak. Tapi, yang terjadi di sekolah justru sebaliknya. Kita memasukkan sebanyak mungkin informasi dan pengetahuan dalam otak anak.
Kemudian, kita berasumsi bahwa semakin banyak tahu, maka anak semakin pintar. Tidak! Semakin banyak tahu, justru anak makin bingung bagaimana memanfaatkan pengetahuannya.
Selain itu, pengetahuan yang dibagikan pun tidak mendalam. Sekedar tahu matematika, sekedar tahu bahasa Indonesia, sekedar tahu bahasa Inggris. Sekedar tahu, tapi tak paham secara mendalam. Sangat nanggung!
Coba Anda perhatikan orang-orang yang profesinya itu jelas dan punya kemampuan menonjol dalam satu bidang. Pasti, penghasilannya di atas rata-rata. Coba perhatikan orang-orang yang kemampuannya rata-rata dan tidak memiliki satu ketrampilan khusus. Mereka pun akan dibayar rata-rata oleh perusahaan yang mempekerjakan.
Prinsip belajar homeschooling tidak memaksa anak untuk menelan semua materi. Kita memilih bidang-bidang tertentu yang membuat anak tertarik dan sesuai dengan bakatnya. Kita mendorong dan menstimulasi potensinya agar berkembang dan bisa dijadikan alat untuk berkarya.
Prinsip kedua adalah keteladanan orangtua.Dalam keseharian homeschooling, orangtua adalah role modelutama. Kita tak bisa menasihati anak, mengajarkan perilaku berakhlak mulia, tapi kita sendiri sering berbohong dan tidak berbakti pada orangtua.
Ingat! Perilaku orangtua dalam keseharian itu 2X lebih cepat dicontoh anak ketimbang nasihat yang disampaikan. Anda pasti sering dengar kan ungkapan, anak adalah cerminan orangtua?Jelas sekali! Sebagaimana anaknya berperilaku, seperti itu pula keseharian orangtuanya.