Mohon tunggu...
Lintang Gumilang
Lintang Gumilang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penikmat senja

Seorang ibu pembelajar yang jatuh cinta pada literasi dan gila membaca. Penulis kelahiran asli kota Malang ini sangat bersyukur bisa menulis dan menerbitkan antologi dengan harapan agar tulisannya bisa bermanfaat bagi semua pembacanya.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Sejarah yang Terkubur di Makam Londho Bareng Jelajah Malang

18 Februari 2024   14:51 Diperbarui: 18 Februari 2024   16:28 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini aku bisa melihat lebih dari 200 makam orang Eropa yang dikebumikan pada masa itu. Namun banyak juga yang belum diketahui siapa saja dan bagaimana riwayatnya.

Pendiri Sekolah Balewiyata, Dr. B. M. Schuurman

sumber: dok. pribadi
sumber: dok. pribadi

"Mati dipenjara karena menyebarkan injil."

Schuurman adalah salah satu tokoh yang membidani lahirnya Balewiyata pada 1927. Dr. B. M. Schuurman sangat mencintai tradisi dan kebudayaan Jawa. Kecintaan beliau ini dituangkan dalam buku yang berjudul "Pambijake Kekeraning Ngaurip".

Namun buku ini juga yang bertanggung jawab atas dipenjarakannya beliau karena dianggap telah melakukan provokasi kepada pribumi untuk melakukan perlawanan pada Jepang.

Pambijake Kekeraning Ngaurip atau Penyingkapan Rahasia Kehidupan berisi dogmatika berpola pikir Jawa. Buku ini sangat luwes mengawinkan pandangan Jawa dengan Teologi Kristen. Agaknya Jepang kelabakan mengira buku ini merupakan dokumen rahasia pemerintahan Belanda.

Dr. B. M. Schuurman sakit dan meninggal di penjara. Jasadnya dipindahkan diam-diam ke Makam Londho, pemakamannya sangat sepi, dan begitu khidmat. Penuh air mata.

Ziarah Makam Tante Dolly, Pendiri Lokalisasi Tersohor Surabaya

sumber: dok. pribadi
sumber: dok. pribadi

Tahun 2014 silam, lokalisasi Dolly resmi ditutup oleh Pemkot Surabaya. Lokalisasi yang berada di Jalan Kupang Gunung Timur I ini dulunya didirikan Dolira Advonso Chavid. Beliau lebih terkenal dengan sebutan Tante Dolly.

Aku tak menyangka, seseorang yang kondang di kota sebelah ternyata pusaranya ada di sini. Masih berdiri kokoh, maupun tak nampak semewah komplek lokalisasi atau makam orang kaya lainnya.

Bu Hariani menyebutkan bahwa pada akhir hayatnya, Tante Dolly sudah ngga ingin lagi dihubungkan dengan bisnis prostitusi yang dibangunnya. Karenanya, beliau memilih pindah ke Malang agar menjalani sisa hidupnya sebagai manusia normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun