Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

New Ways To Tell Stories, New Ways To Make Difference

7 April 2016   23:26 Diperbarui: 7 April 2016   23:48 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PE-RU-BA-HAN mungkin merupakan satu dari banyak kata yang kita tahu untuk menggambarkan apa itu online journalism. Kata perubahan dipilih karena erat kaitannya dengan karakter multimedia yang menuntut untuk serba bisa. Didalamnya harus mencakup gabungan dari jenis-jenis media. Seperti televisi, radio, audio dan teks. 

Nah, karenanya dunia jurnalistik masa kini juga turut berkecimpung di media online. Bukan berarti untuk meninggalkan media konvensional. Melainkan untuk semakin melengkapi kebutuhan informasi yang cepat dan akurat. Kita dihadapkan pada kenyataan masa kini. Bahwa web tidak hanya teks. Ada banyak pilihan untuk meng-update sebuah informasi dari suatu web dan tidak melulu soal berita. Bisa juga ada musik dan seni. Tentunya dalam wujud audio dan video, video, maupun hanya audio saja.

Poin-poin dibawah ini akan menjelaskan sekaligus menjawab pertanyaan apa yang membedakan media online dengan konvensional saat ini. Yang tentu saja perbedaan bukan dinilai dari segi fisik saja yang jelas beda. Dan bukan berarti perbedaan itu tidak melengkapi.

Pertama, didalam sebuah situs media online mencakup berita-berita tidak hanya dari satu negara saja, melainkan berita dari seluruh dunia bisa tercakup pada satu wadah media online. Jadi, kita sebagai khalayak dapat mengikuti perkembangan informasi yang tidak hanya dari negara sendiri atau negara yang ingin kita ketahui saja. Bisa saja hal ini membantu khayalak dalam memperoleh data untuk sebuah penelitian misalnya. Atau untuk membantu sebuah negara berkaca pada sebuah peristiwa untuk semakin memperbaiki diri.

Kedua, pada laman media online saat ini tidak hanya menampilkan berita-berita yang ada di koran maupun yang tidak di koran. Khalayak juga bisa menikmati fasilitas lain yang disediakan web tersebut. Bisa ada televisi alias berita ditampilkan layaknya berita di tv.  Bisa juga ada siaran radionya, seperti dialog interaktif. Bahkan ada juga audio hasil jajak pendapat. Sehingga khalayak pengakses media online dapat mendengarkan apa yang dikatakan oleh masyarakat tentang isu yang diberikan.

Ketiga, video tidak hanya televisi. Audio tidak hanya radio. Melainkan ada berita, live streaming, tulisan para jurnalis, bahkan tulisan para netizen atau jurnalisme warga. Kedua media tersebut kini tidak hanya bisa didengarkan dan dilihat, melainkan juga memuat lokasi sebuah berita tersebut. Bahkan kelanjutan dari berita tersebut turut disertakan.

Keempat, mungkin kalian hanya berpikir bahwa jurnalis televisi hanya akan menulis ketika diperlukan untuk sebuah tayangan televisi itu sendiri. Ternyata kini, jurnalis televisi juga dituntut untuk dapat menulis bukan hanya untuk tv, melainkan untuk dinikmati diseluruh media. Tentunya bukan sekedar tulisan pendek, ringkas, dan jelas seperti yang kita tahu di tv. Melainkan tulisan-tulisan panjang layaknya berita di media cetak. Alias tulisan lebih kompleks dan detail.

Kelima, bahwa dengan masuknya dunia jurnalistik ke media online tentu berita-berita yang disajikan dapat dikumpulkan atau digabungkan. Mungkin disini yang dimaksud ialah bahwa berita yang sejenis dapat dikategorikan untuk mempermudah aksesnya. Ini akan sama halnya bahwa berita dapat juga disortir alias untuk mempermudah mengakses berita yang menarik. Jika sudah begini, tentu saja berita juga dapat diperingkat. Ini digunakan untuk mengetahui isu apa yang menjadi daya tarik terbesar di publik.

Keenam, online memungkinkan banyak platform, multi platform, atau link yang memperbanyak pilihan yang akan disuguhkan ke audiens. Dan memungkinkan juga menghapus batas-batas akses media. Sehingga media dapat diakses secara bebas.

Bahwa sesunggahnya dunia jurnalistik yang kini merambah media online tentu ada plus minusnya. Kita dihadapkan pada situasi masyarakat yang umumnya masih bergumul dengan media konvensional. Bukan berarti juga bahwa nantinya media online akan perlahan tapi pasti menghilangkan media konvensional. Sebetulnya semuanya saling bersinergi. 

Media konvensional dapat mengembangkan apa yang dalam praktik medianya tidak bisa ia lakukan. Padahal keinginannya untuk membuat masyarakat tahu sangat besar.  Seperti yang dilakukan Kompas misalnya, sekarang di media onlinenya tidak hanya TV melainkan ada Visual Interaktif Kompas (VIK). Disitu terpapar tulisan dan audio visual yang mudah dimengerti sekaligus sangat menarik. Ini tentunya dibuat bukan tanpa tujuan. Melainkan melihat pasar yang saat ini sulit menerima media konvensional yang bahasa dan tulisannya sulit diterima. Terlebih bagi masyarakat dengan usia muda.

Sinergi lainnya ialah bahwa media online mungkin lebih cepat, dan kemungkinan juga kurang adanya verifikasi. Sehingga ia tetap membutuhkan keberadaan media konvensional yang tujuannya ialah membuat masyarakat bisa mengikuti perkembangan yang sudah jelas dan runtut. Karena tidak semua masyarakat bisa mengikuti berita di online media dengan sabar dan runtut. Bukan tidak mungkin, untuk aksesnya kita juga perlu terampil.

Contoh lain misalnya ialah radio. Radio bukan hanya yang sudah punya nama saja yang mungkin orang ingin tahu, tapi bisa juga radio komunitas yang aksesnya terbatas jika hanya mengandalkan antenna radio. Dengan media online, tentu pendengar bisa mengikuti apa yang tertinggal. Seperti yang sudah dipaparkan diatas. Jika sudah masuk online, bisa diakses dimana saja, kapan saja, beritanya bisa dibaca, bahkan tak jarang ada yang menampilkan secara visual bagaimana sang penyiar sedang mengudara.

So, sangat perlu THINKING OUTSIDE THE BOX.

Ini perlu menjadi kesadaran bersama. Tujuan jurnalisme ialah menangkap fenomena sosial yang memiliki dampak yang lebih kuat. Dan media online dapat menangkap peristiwa jauh lebih bermakna. Penyajiannya bisa lengkap, bisa berlanjut, dan bisa menghubungkan banyak pihak. Artinya, khalayak bisa turut ambil bagian didalamnya. Mulai dari membahas di kolom komentar yang disediakan sampai membagi berita tersebut ke relasinya.

 Bahwa jurnalis di media apapun semua melakukan yang namanya gather (mengumpulkan), select (memilih), produce (memproduksi), distribute (mempublish), dan interpret (menginterpretasi). Semua ada kurang dan lebihnya yang membuat masyarakat harus bisa cerdas dalam memilih, mengolah, dan mengasah media yang akan kuat berpengaruh dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

 

 

referensi:

Online Journalism by Mindy Mc Adams

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun