Mohon tunggu...
Divi Lintang
Divi Lintang Mohon Tunggu... Ilmuwan - Kerja

Yang membuatmu tersesat adalah nafsumu; dan yang membuatmu sadar adalah nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kandangan, Bunga Kopi Bidadari

8 Januari 2016   14:57 Diperbarui: 8 Januari 2016   15:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"..........rambutmu yang hitam panjang jatuh di bahu

kadang luruh di ujung dagu 

saat engkau tertunduk ......."

Dan maafkan jika pada akhirnya sebagian ingatan tentang Geni Langit-pun akan terhapus tanpa sadar. Perlahan, tapi memudar seperti bukit lembut di ujung Selatan Plaosan. Entah mengapa, atau biasa.... kenangan itu tercerabut begitu saja dari tajuk pucuk pinus.

Kandangan........   

Mungkin tak ada lagi bidadari di sana, semenjak engkau pergi. Hening, dingin.....Tapi rasanya unik membayangkan jejak-jejak kecil yang tertinggal di pucuk daun kopi..... Di celah masa indah dan biji buah yang memerah

Sumber gambar 1: adventure-in.com
Sumber gambar 2: tandapagar.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun